• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 18 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Ja’far bin Abu Thalib: Kemenangan Islam atau Syahid

September 16, 2022
in Khazanah
Ulama Yahudi yang Mengajukan 3 Pertanyaan kepada Rasulullah

Foto: Pexels

88
SHARES
674
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

JA’FAR bin Abu Thalib melihat peperangan Mu’tah sebagai kesempatan emas untuk meraih kemanangan besar bagi Islam, atau mendapatkan syahid. Ja’far tahu benar bahwa kaum muslimin tidak bisa melewati peperangan ini dengan mudah.

Ini bukan peperangan kecil. Ini adalah perang yang belum pernah diterjuni oleh kaum muslimin sebelumnya.

Perang melawan pasukan kerajaan besar dengan persenjataan lengkap dan berpengalaman. Suatu kemampuan yang tidak dimiliki oleh bangsa Arab. Walaupun begitu, Ja’far sangat merindukan peperangan ini. Dia termasuk satu dari tiga orang panglima yang dipilih oleh Rasulullah.

Baca Juga: Kisah Asma binti Umais bersama Suaminya Ja’far bin Abu Thalib

Ja’far bin Abu Thalib: Kemenangan Islam atau Syahid

Di hari yang mencekam, dua pasukan besar pun berhadapan.

Semestinya Ja’far merasa kecut dan gentar melihat balatentara Romawi yang berjumlah 200 ribu orang prajurit.

Akan tetapi, ia merasa sebaliknya. Semangat juangnya meningkat, karena sebagai mukmin pejuang, dan sebagai ahli perang, dia merasa akan mendapat lawan yang seimbang.

Sewaktu bendera pasukan Islam hampir jatuh terlepas dari tangan kanan Zaid bin Haritsah, dengan cepat, Ja’far menyambarnya.

Dengan bendera di tangan kanan, ia terus berperang dengan gagah berani, bukan mencari kemenangan, melainkan mencari syahid.

Ja’far dikepung oleh banyak prajurit musuh. Ia merasa kudanya menghalangi geraknya, maka ia turun dari kuda dan menerjang ke sana kemari. Pedangnya menebas setiap leher musuh yang mendekat, laksana malaikat pencabut nyawa. Sekilas ia melihat seorang tentara musuh melompat hendak menunggangi kudanya.

Karena ia tidak ingin kudanya dikendarai manusia najis, Ja’far pun menebas kudanya dengan pedangnya sampai tewas.

Ia terus menerjang ke barisan musuh. Pasukan Romawi yang berlapis-lapis itu pun porak-poranda seakan diterjang badai. Ia terus menerjang seraya mengucapkan,

“Duhai surga, aduhai sangat dekatnya

Harum semerbak baunya, sejuk segar air minumnya.

Tentara Romawi telah mendekati hukumannya

Terhalang jauh dari sanak keluargannya

Jika bertemu, kuhabisi mereka semua”

Pasukan Romawi melihat kemampuan tempur Ja’far. Meski seorang diri, Ja’far seperti satu pasukan perang. Maka, mereka mengepungnya dengan ketat untuk membunuhnya.

Mereka merangsek seperti orang yang kehilangan akal sehat. Kepungan mereka semakin dekat hingga tak ada jalan keluar bagi Ja’far.

Akhirnya, mereka berhasil menebas tangan kananya dengan pedang hingga putus. Namun, sebelum bendera pasukan Islam jatuh ke tanah, secepat kilat Ja’far menyambarnya dengan tangan kiri.

Namun tidak lama kemudian pasukan, musuh berhasil menebas tangan kirinya. Lalu Ja’far menggamit bendera itu dengan kedua pangkal lengannya.

Pada saat-saat genting ini, ia bertekad untuk tidak membiarkan bendera pasukan Islam menyentuh tanah selama ia masih hidup.

Di kala jasadnya yang suci terbujur kaku, bendera pasukan masih tertancap diantara kedua pangkal lengan dan dadanya, bendera itu masih berkibar dan memanggil-manggil Abdullah ibnu Rawahah.

Abdullah ibnu Rawahah langsung melompat menyibakkan barisan musuh lalu menyambar bendera dan meneruskan peperangan untuk mengukir sejarah indah.

Demikianlah, Ja’far mempertaruhkan nyawa untuk meraih syahid. Dan, dalam kondisi itulah ia menghadap Allah yang Mahatinggi lagi Mahamulia, memberikan pengorbanan tak terkira, berselimutkan darah kepahlawanan.

Allah, Zat yang Maha Mengetahui, mengabarkan perjalanan perang, dan nasib Ja’far kepada Rasul-Nya. Rasul pun menangis.

Setelah itu, Rasulullah pergi ke rumah saudara sepupunya ini. Beliau memanggil anak-anak Ja’far. Beliau memeluk dan mencium mereka, sementara air matanya yang mulia bercucuran tak tertahankan. [Cms]

Sumber :  60 Sirah Sahabat Rasulullah SAW/Khalid Muhammad Khalid/Al Itishom

Tags: Ja'far bin abu thalib
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

4 Penyebab Lemahnya Iman

Next Post

Ujian Keluarga Abu Salamah Saat Mengikuti Rasulullah Hijrah

Next Post
Tanda Keikhlasan dalam Mengikuti Syariat

Ujian Keluarga Abu Salamah Saat Mengikuti Rasulullah Hijrah

Ruqyah Benda Mati, Bolehkah?

Ruqyah Benda Mati, Bolehkah?

Tentang Sihir, Dukun, dan Peramal

Tentang Sihir, Dukun, dan Peramal

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7382 shares
    Share 2953 Tweet 1846
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3012 shares
    Share 1205 Tweet 753
  • Wanda Hamidah Akhirnya Berlayar Bersama Global Sumud Flotilla

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1370 shares
    Share 548 Tweet 343
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4921 shares
    Share 1968 Tweet 1230
  • Green Jobs akan Jadi Pilar Utama Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3924 shares
    Share 1570 Tweet 981
  • 12 Adab dalam Majelis Al-Qur’an

    4503 shares
    Share 1801 Tweet 1126
  • Surat At-Takwir Ayat 1-14, Manusia Kelak akan Mengetahui Apa yang Dikerjakannya Selama di Dunia

    786 shares
    Share 314 Tweet 197
  • Cara Menebus Dosa Istri kepada Suami yang Sudah Wafat

    1381 shares
    Share 552 Tweet 345
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga