JENIS-JENIS trauma berdasarkan jumlah korban, yaitu dapat dibagi menjadi trauma personal dan trauma mayor. Konselor Keluarga Cahyadi Takariawan menjelaskan sebagai berikut.
Vikram menyatakan, ada dua jenis trauma, berdasarkan jumlah korban.
Pertama, trauma personal, yaitu trauma yang terjadi pada seseorang. Misalnya korban perkosaan, trauma karena kematian orang tercinta, korban kejahatan, dan lain-lain.
Kedua, trauma mayor, yaitu trauma yang melibatkan banyak orang. Misalnya korban bencana alam, kebakaran pasar, kecelakaan kereta api, dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Trauma Berdasarkan Jumlah Korban
Umumnya, hal ini menyebabkan trauma pada sejumlah besar orang pada waktu yang sama.
Ada sangat banyak pembagian jenis trauma menurut para ahli. Di antaranya adalah pembagian jenis Trauma ‘T’ besar dan trauma ‘t’ kecil.
Baca Juga: Proses Terjadinya Trauma
Trauma Besar dan Trauma Kecil
Kebanyakan orang memahami bahwa trauma muncul dari hal-hal besar, seperti korban perang, pertempuran, bencana alam, pelecehan fisik atau seksual, terorisme, dan kecelakaan besar.
Namun sebenarnya, seseorang tidak harus mengalami peristiwa yang sangat menyedihkan untuk menimbulkan trauma. Akumulasi dari banyak peristiwa kecil masih bisa menjadi traumatis, tetapi dalam bentuk ‘t’ kecil.
Post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca trauma dipahami sebagai situasi di mana kehidupan atau integritas tubuh seseorang terancam. Ini adalah trauma ‘T’ besar.
Sementara kejadian trauma ‘t’ kecil, pada umumnya tidak mengarah kepada gejala PTSD.
Jenis 1, small “t” trauma
Kumpulan peristiwa kecil yang berdampak buruk dapat menjadi trauma bagi korban, yang biasa disebut dengan trauma kecil/small “t” trauma.
Trauma ‘t’ kecil adalah kejadian yang melebihi kapasitas diri seseorang untuk mengatasinya, dan menyebabkan gangguan emosional.
Peristiwa trauma kecil ini pada dasarnya tidak mengancam kehidupan atau kesehatan tubuh. Lebih tepat digambarkan sebagai ancaman ego, karena individu merasa tidak berdaya.
Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap suatu kejadian buruk, bergantung pada pengalaman pribadi, tingkat toleransi dalam menghadapi kesulitan, moral, dan kepercayaan.
Contoh penyebab trauma ini adalah: (a) konflik antar teman, keluarga, atau orang terdekat (b) ketidaksetiaan pasangan (c) perceraian (d) relokasi tempat tinggal (e) terjerat masalah hukum (f) masalah keuangan.
Seseorang yang mengalami berbagai kejadian tersebut mungkin akan memilih “stay strong” dan menganggap kejadian itu adalah musibah yang wajar, tanpa menyadari bahwa hal tersebut menjadi penyebab trauma.
Meskipun trauma kecil ini bukan kejadian yang mengancam nyawa, namun jika terus menumpuk dan dipendam, dapat memicu stres dan ketidakstabilan emosi.
Salah satu aspek yang sering diabaikan dari trauma ‘t’ kecil adalah efek akumulasinya. Kemungkinan besar alasan banyak orang datang ke psikoterapi adalah karena akumulasi trauma ‘t’ kecil.
Trauma ini mungkin telah terjadi selama hidup seseorang atau masif di masa lalu.
Jenis 2, Large “T” Trauma
Trauma “T” besar adalah peristiwa luar biasa dan signifikan yang membuat individu merasa tidak berdaya dan kehilangan kendali diri maupun kendali lingkungan.
Peristiwa yang memicu Trauma “T” besar adalah bencana alam, serangan teroris, perkosaan brutal, peperangan, kecelakaan mobil atau pesawat, dan lain-lain.
Ketidakberdayaan individu merupakan faktor kunci dari trauma ‘T’ besar, dan tingkat ketidakberdayaan yang dialami jauh melampaui dari trauma ‘t’ kecil.
Trauma ‘T’ besar lebih mudah diidentifikasi oleh yang mengalami, serta oleh orang-orang dekatnya.
Pada trauma ‘T’ besar, individu cenderung lebih terang-terangan dan tegas terlibat dalam tindakan yang diklasifikasikan sebagai ‘penghindaran’ (avoidance).
Mereka menghindari panggilan telepon dari penyelidik, membuang pakaian seragam tugas, atau menghindari tempat-tempat keramaian.
Satu peristiwa trauma ‘T’ besar cukup untuk menyebabkan penderitaan yang parah dan mengganggu fungsi sehari-hari seseorang. Efek ini semakin meningkat seiring dengan perilaku penghindaran yang dipertahankan.[ind]
Source:
1. Elyssa Barbash, Different Types of Trauma: Small ‘t’ versus Large ‘T’, https://www.psychologytoday. com, 13 Maret 2017
2. Jayne Leonard, What is Trauma? What to Know, https://www.medicalnewstoday. com, 3 Juni 2020
3. Kusmawati Hatta, Trauma dan Pemulihannya, Dakwah Ar-Raniry Press, Aceh, 2016