SENI mengobrol dengan suami ini penting diketahui oleh para istri. Karena biasanya, para istri cenderung cerewet, sedangkan para suami lebih banyak diam. Lalu, kapan bisa mengobrolnya?
Konselor Keluarga Cahyadi Takariawan menulis mengenai hal ini.
“Saya pengen berlama-lama mengobrol dengan suami, namun tidak pernah bisa. Suami saya lebih banyak diam ketika di rumah”, keluhan seperti ini sangat sering kami jumpai di ruang konseling.
Ada dua hal yang perlu diketahui para istri tentang kebiasaan suami.
Pertama, secara umum kaum lelaki memang bukan makhluk verbal. Ini bukan soal benar salah atau baik buruk, namun soal kecenderungan umum.
Perempuan adalah makhluk yang sangat verbal dan suka dengan aktivitas obrolan langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan laki-laki, secara umum kurang suka ungkapan verbal dan bisa menikmati keheningan ketika di dalam rumahnya sendiri.
Hal ini terkait struktur otak laki-laki dan perempuan yang memang berbeda dari ‘sono’nya.
Kedua, bagi kaum laki-laki, untuk mengobrol asyik memerlukan tema yang pas dan menarik baginya.
Jika ada tema yang tidak menarik baginya, banyak lelaki cenderung menarik diri dan tidak terlibat pembicaraan.
Namun begitu tema itu sangat menarik bagi dirinya, laki-laki sanggup mengobrol berjam-jam dengan teman-temannya.
Baca Juga: Suami Istri Segera Memperbaiki Komunikasi
Seni Mengobrol dengan Suami
Para istri perlu mengerti tema apa yang menarik bagi sang suami. Berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya, maka setiap istri harus mencoba mengenali tema yang mengasyikkan bagi sang suami.
Problemnya, tema yang sering disuguhkan istri saat di rumah bercorak masalah.
Seperti tagihan listrik, uang belanja bulanan yang kurang, bayar SPP anak-anak sekolah, bayar uang kuliah, bayar cicilan kredit motor, mobil, rumah atau kartu kredit; dan di seputar itu.
Tentu saja, ini bukan tema yang menarik dan mengasyikkan, karena menyangkut kewajiban dan beban-beban yang sering kali memberatkan.
Bukan berarti hal-hal tersebut tidak perlu diobrolkan, namun cara mengawalinya harus disertai dengan seni, agar suami betah berlama-lama mengobrol dengan istri.[ind]