ISLAM telah mengajarkan pemeluknya untuk berbuat ihsan (baik) kepada seluruh manusia, termasuk kepada kaum hawa atau wanita. Jika banyak orang yang masih melakukan penindaskan kepada wanita maka perilaku tersebut sangat bertentangan dengan syariat Islam yang telah Allah turunkan kepada para rasul-Nya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَإِذَا شَهِدَ أَمْرًا فَلْيَتَكَلَّمْ بِخَيْرٍ أَوْ لِيَسْكُت،ْ وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاه،ُ إِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَه،ُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, kemudian dia menyaksikan suatu peristiwa, maka hendaklah dia berbicara yang baik atau hendaklah ia diam.
Dan aku berwasiat untuk berbuat baik kepada wanita. Karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atasnya.
Jika kamu memaksa untuk meluruskannya, niscaya akan patah, namun jika kamu membiarkannya, dia akan senantiasa bengkok. Maka aku berwasiat untuk berbuat baik terhadap kaum wanita.” (HR. Muslim, hadits no. 2671)
Baca Juga: Perlunya Mengislamisasikan Pemikiran melalui The Islamic Worldview
Islam Mengajarkan agar Berbuat Ihsan terhadap Kaum Hawa
Hikmah Hadis:
1. Diantara konsekensi iman kepada Allah subhanahu wa ta’ala adalah bertutur-tutur kata yang baik, benar, sopan dan santun. Karena setiap diri manusia, antara lisan dan hatinya adalah selalu tersambung.
Tutur kata adalah gambaran dari isi hati seseorang, jika baik hatinya maka akan baik pula tutur katanya, dan sebaliknya jika busuk dan kotor hatinya, maka akan busuk dan kotor pula tutur katanya dan ucapannya.
2. Berbuat baik terhadap wanita, merupakan salah satu wasiat Rasulullah kepada umatnya. Karena wanita diciptakan atau diperumpamakan dengan tulang rusuk. Dan sifat dari tulang rusuk adalah bengkok, dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah pada bagian paling atasnya.
Ini merupakan gambaran dan sifat umum dari wanita, bahwa setiap wanita pasti memiliki sifat bengkok pada dirinya. Bisa jadi ia bengkok karena kekayaannya, kecantikannya, kedudukannya, dan seterusnya.
Maka kepada kaum Adam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat agar “pandai-pandai” bersikap terhadap kaum wanita, yaitu berusaha untuk meluruskan “kebengkokan” yang ada pada wanita dengan cara yang baik dan bijak.
Jangan selalu diikuti, karena akan membuatnya semakin bengkok, namun jangan juga terlalu keras sehingga mematahkannya. Dan mematahkannya adalah menceraikannya (sebagaimana disebutkan dalam riwayat lainnya).
Namun yang juga perlu digaris bawahi dari wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis di atas adalah meluruskan wanita dari “kebengkokannya” wanita dari sisi agama.
3. Bahkan dalam hadis lainnya diriwayatkan, dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang mu’min yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik (akhlaknya) terhadap para istrinya.” (HR. Tirmidzi, hadits no. 1082).
Wallahu A’lam
Pemateri: Ustadz Rikza Maulan, Lc, M.Pd