TALK about khusyuk. Article mam; By: Mam Fifi P. Jubilea (Mother-of 4). 1) April 01- 2023. “Talk about khusyu..” Sholat itu terasa enak dan nikmat ketika malam, atau ketika lagi banyak masalah.
Dulu aku heran, ketika SMU, kenapa jawaban soal ujian yang aku penasaran yang aku yakin benar dan semua temanku yang lebih pintar salah, tiba-tiba ketemu jawabnya pas lagi sholat..
Di situ aku juga heran, aku tiba-tiba ingat kunci mobil ada di bawah karpet depan pintu di samping mainan mobil-mobilan si Ben, pas lagi sholat rakaat ke-2.
Sholat itu terasa enak dan nikmat ketika malam, atau ketika lagi banyak masalah, ketika lagi hujan deras, ketika lagi sepi rumah..
Hebat benar Umar bin Khattab, ketika beliau memimpin sholat dan ada orang yang membunuhnya dengan belati bermata dua, ditusuk ke lambung, eeghhh…
sakitnya kayak apa, mata satu saja sakit apalagi ujungnya dua,
Ketika ditarik khan pasti kerasa banget, bahkan kedatangan sang pembunuh yang kemudiannya menusuk beberapa orang di kiri dan kanannya tidak diketahui.
Umar bin Khattab radhiyallahu anhu hanya berfikir: “Aduh apa nii? Apakah ada anjing menggigitku ataukah ular mematukku?!”
Sejenak beliau terdiam dan ketika dari shaf belakang ada orang melempar si penusuk dengan mantel, maka Umar menarik tangan Abdurahman bin Auf untuk menggantikan dirinya menjadi imam sholat.
Dan ritual menghadap Sang Pencipta tetap berjalan dengan tenang.
Barisan belakang tak panik, bahkan semua kembali ke rumah masing-masing dan ketika jemaah sholat sudah bubar, baru Umar bertanya siapa sang penusuk, ~ to be continued.
Khusyu. Saking khusyunya Umar sampai tak sadar sekitar. Mengapa bisa begitu. Karena beliau tuh eling, sadar sedang melakukan apa.
Apa yang sedang dikerjakan. Dengan siapa beliau bicara. Dan mengenali Rabb-Nya, mengenali siapa yang disembah ketika sholat.
Menghormati, menghargai, mencintai, sehingga beliau peduli dan khusyuk terhadap siapa yang disembahnya. Sadar apa yang dikatakan.
Enggak kayak sebagian di antara kita.
Kadang lagi rapat sama pimpinan saja mata masih lihat hape, pikiran ada di luar ruangan.
Saya paling enggak suka kalau anak saya bicara sama saya sambil pegang hape. Juga staf saya. Katanya sih nyatet.
Saya bilang: ‘Nyatet pakai note book saja. Karena enggak enak bicara sama orang yang matanya enggak ke kita’.
Baca Juga: Mam Fifi Marah
Talk About Khusyuk
Memang benar menurut H.R. Thabrani dalam buku Pembersih Jiwa karangan Sa’id Hawa.
Ilmu yang dicabut pertama kali adalah khusyuk.
Sekarang saya lagi fight dengan gadget yang seringkali merobek kekhusyuan saya.
Saya belum mampu menguasai gadget maka saya salahkan dia, hehe. Nanti di akhirat dia ngamuk pula..
Yaa lama-lama saya bisa khusyuk sedikit, asalkan pejamkan mata sesekali dan lampu agak mati. Dan tak banyak suara, dan utamanya, satu jam sebelum mau sholat yang khusyuk harus mematikan gadget.
Untuk mengajar atau meeting juga musti khusyuk agar pembicaraan enggak ngalor ngidul dan pemirsa dapat poin pentingnya.
Lagi, syarat untuk khusyuk adalah; dzikrullah, pejamkan mata dan ulang berkali-kali kalimat zikir yang sama, 33 kali lalu 100 kali lalu 333, dst-nya..
niscaya akan mudah mengendalikan pikiran untuk ditarik semua dalam satu qolbu agar fokus dan hanya satu tujuan; Allah.
Banyak orang ke-drag karena enggak khusyu sehingga khawatir tidak selamat sampai tujuan, bahkan goal-nya pun lupa sehingga akhirnya kebingungan dan menyesal kemudian.
Khusyuk selain dengan zikir berulang-ulang juga bisa dengan muroja’ah berkali-kali
(minimal satu ayat 60 kali dan fokus mengingat tulisan ayat tersebut) kalau faham arti bisa dalam dan menangis tuh …coba deh, itu namanya dihayati.
Lain lagi tapi kayaknya susah adalah; archery atau lempar lembing…
Berkuda juga bagus untuk anak yang sering hilang fokus. Wallahu’alam.
Kalau saya sendiri agar lebih fokus lebih suka berdzikir daripada berkuda, takut kepleset ..kudanya .. hehe.
(Congratulation to JISc/JIBBS/JIGSc – the most favorite Islamic school in the East Jakarta).
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Mam Fifi P. Jubilea (+62 813‑8943‑1070)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: