DISUNNAHKAN berdoa setelah shalawat di duduk tasyahud akhir. Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan bacaan doa saat duduk tasyahud akhir.
Pada saat duduk tahiyat akhir ini lebih utama membaca doa-doa yang ma’tsur, atau boleh lainnya sesuai hajat kita. Sebagaimana hadis berikut:
فَضَالَةَ بْنَ عُبَيْدٍ صَاحِبَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
سَمِعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَدْعُو فِي صَلَاتِهِ لَمْ يُمَجِّدْ اللَّهَ تَعَالَى وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجِلَ هَذَا ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَمْجِيدِ رَبِّهِ جَلَّ وَعَزَّ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَدْعُو بَعْدُ بِمَا شَاءَ
Fadhalah bin Ubaid, seorang sahabat Nabi, berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam mendengar seorang yang berdoa dalam shalatnya, tanpa memuji Allah Ta’ala, belum bershalawat kepada Rasulullah,
Maka beliau bersabda: “Segera kemari,” lalu dia memanggilnya dan berkata kepadanya –atau kepada lainnya:
“Jika salah seorang kalian shalat, maka hendaknya dia memulai dengan memuji Allah ‘Azza wa Jalla, dan memuliakan-Nya, kemudian bershalawat atas Rasulullah, lalu berdoalah setelah itu sekehendaknya.”
(HR. At Tirmidzi No. 3477, katanya: hasan shahih. Dishahihkan pula oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam al Hakim)
Baca Juga: Bacaan Doa Iftitah sesuai Sunnah Rasulullah
Bacaan Doa saat Duduk Tasyahud Akhir Lengkap Beserta Latin dan Terjemahannya
Syaikh Abul Hasan al Mubarkafuri menyebutkan bahwa Imam Malik dan Imam asy Syafi’i mengatakan:
يجوز أن يدعوا بكل شيء من أمور الدين والدنيا مما يشبه كلام الناس ما لم يكن إثماً، ولا يبطل صلاته بشيء من ذلك
Bolehnya berdoa dengan doa apa pun baik urusan agama dan dunia yang perkataannya menyerupai perkataan manusia, selama tidak mengandung dosa. Hal itu sama sekali tidak membatalkan shalatnya.
Beliau juga menyebut bahwa Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad menyatakan tidak boleh berdoa kecuali dengan doa yang ma’tsur, atau yang berasal dari Al Quran, atau semisal itu.
Lalu Syaikh Abul Hasan al Mubarkafuri mengomentari:
قلت: لا دليل على هذا التقييد لا من كتاب الله، ولا من سنة رسوله، ولا من قول صحابي فلا يلتفت إليه
Aku berkata: “Tidak ada dalilnya pengkhususan doa tersebut (hanya doa ma’tsur), baik dalil dari Al Quran, As Sunnah, dan perkataan para sahabat nabi, maka jangan hiraukan hal tersebut.” (Mir’ah Al Mafatih, 3/312)
Baca Juga: Ini Bacaan Doa Qunut Witir Sesuai Sunnah
Kami kutipkan beberapa contoh doa setelah tasyahud akhir yang tertera dalam sunnah:
Pertama. Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ: اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Jika kalian selesai tasyahud, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari empat hal, dengan mengucapkan:
ALLAHUMMA A’UDZU BIKA MIN ‘ADZABI JAHANNAM, WA MIN’ ADZABIL QABRI, WA MIN FITNATIL MAHYA, WA MIN FITNATIL MAMAAT, WA MIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAAL
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka jahanam, adzab kubur, fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Dajjal).
(HR. Muslim no. 577)
Kedua. Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu bahwa di antara bacaan tasyahus akhir dan salam, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membaca:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
ALLAHUMMAGHFIRLI MAA QADDAMTU WA MAA AKHKHARTU, WA ASRARTU WA MAA A’LANTU, WA MAA ASRAFTU WA MAA ANTA A’LAMU BIHI MINNI, ANTAL MUQADDAM WA ANTAL MUAKHKHAR LAA ILAAHA ILLA ANTA.
(Ya Allah ampunilah aku apa yang aku dahulukan dan yang aku akhirkan, apa yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, apa yang aku berlebihan dan apa yang Engkau lebih tahu dariku tentangnya, Engkaulah Maha Mendahulukan dan Mengakhirkan, Tiada Ilah Kecuali Engkau).
(HR. Ibnu Khuzaimah no. 723.l, shahih. Sementara dalam Sunan At Tirmidzi no. 3423, Abu Daud no. 1509, Ahmad no. 803, disebutkan bahwa doa ini dibacanya setelah selesai shalat sesudah salam)
Baca Juga: Mulai Doa dengan Bacaan Ini agar Doa Cepat Terkabul
Ketiga. Syihab bin Abi Syaibah (Syihab bin Al Majnun) Radhiallahu ‘Anhu berkata:
دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُصَلِّي وَقَدْ وَضَعَ يَدَهُ اليُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ اليُسْرَى، وَوَضَعَ يَدَهُ اليُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ اليُمْنَى وَقَبَضَ أَصَابِعَهُ وَبَسَطَ السَّبَّابَةَ، وَهُوَ يَقُولُ: يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Aku masuk ke rumah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan Beliau sedang shalat, dengan tangan kiri diletakkan di atas paha kiri, tangan kanan di atas paha kanan, dengan jari jemari digenggam serta jari telunjuk dibentangkan,
Beliau berdoa:
YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBUT QALBIY ‘ALAD DIINIK
(Wahai Yang Maha Membolak balikkan hati, mantapkanlah hatiku di atas agamaMu).
(HR. At Tirmidzi no. 3587. Didhaifkan oleh Syaikh al Albani: “Hadits ini munkar dengan bentuk kalimat seperti ini.” Lihat Dhaif Sunan At Tirmidzi, 1/473)
Namun, doa seperti ini juga disebutkan dari jalur beberapa sahabat nabi Anas bin Malik, Jabir, Ummu Salamah, An Nawas bin Sam’an, dengan sanad yang semuanya shahih, tanpa menyebut itu doa saat akhir tasyahud.
Sahabat, itulah beberapa bacaan doa yang dapat kamu panjatkan pada saat duduk tasyahud akhir dalam shalat. Semoga bermanfaat dan doamu dikabulkan ya.[ind]