• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 19 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Berbuka Puasa dengan Minuman Isotonik, Cek Dulu Titik Kritis Kehalalannya

April 12, 2023
in Berita
Berbuka Puasa dengan Minuman Isotonik, Cek Dulu Titik Kritis Kehalalannya

ilustrasi: pixabay

85
SHARES
651
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

MINUMAN Isotonik dikenal juga dengan sport drink dan bagi sebagian orang, berbuka puasa dengan minuman ini menjadi pilihan ketika air putih saja tidak cukup.

Buat kamu yang terbiasa berolah raga, bahkan saat bulan Ramadan, kebutuhan cairan tentu sangat tinggi.

Tubuh yang berkeringat karena berolahraga membutuhkan mineral dalam bentuk ion untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, sehingga kinerja organ tidak terganggu, seperti dehidrasi.

Kalau sudah begini, air putih saja terkadang tidak cukup untuk mengatasinya. Konsumsi minuman isotonik yang mengandung elektrolit dapat menjadi salah satu solusinya.

Minuman yang dikenal dengan istilah sport drink ini merupakan salah satu produk minuman ringan untuk meningkatkan kebugaran karena mampu mempertahankan atau mengganti cairan dan garam dalam tubuh serta memberikan energi saat beraktivitas.

Minuman ini mengandung gula, asam sitrat, dan mineral dengan komposisi elektrolit (ion positif dan ion negatif) yang mirip dengan cairan dalam tubuh.

Seperti kita ketahui, tubuh mengandung beragam mineral dengan fungsi yang berbeda-beda.

Beberapa di antaranya: a) Natrium berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa tubuh; b) Klorida berperan menjaga pH, keasaman darah, dan proses pencernaan;

c) Kalium berperan menjaga volume cairan tubuh dan fungsi sel; d) Magnesium berperan berfungsi menyehatkan tulang; serta e) Kalsium berperan menjaga kesehatan gigi, tulang, saraf, dan otot.

Mineral-mineral inilah yang kemudian disebut dengan elektrolit. Setelah beraktivitas berat atau berolahraga, elektrolit akan keluar bersama cairan tubuh melalui keringat atau air seni.

Elektrolit ini harus tetap terjaga kadarnya dalam tubuh agar tetap normal, sehingga fungsi-fungsi tubuh bisa berjalan dengan baik.

Apabila kadar elektrolit tidak terjaga dengan normal, maka organ tubuh berisiko terganggu, sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti muntah-muntah, diare, atau keringat berlebih.

Baca Juga: Manfaat Air Kelapa Tua untuk Kesehatan

Berbuka Puasa dengan Minuman Isotonik, Cek Dulu Titik Kritis Kehalalannya

Meski memiliki banyak manfaat, sebagai muslim yang baik tentu kita tetap perlu memperhatikan halal haram minuman istonik.

Sebenarnya, bahan pembuat minuman istonik tidak jauh berbeda dengan minuman kemasan pada umumnya, yakni air, gula, serta perisa (flavour) dan claudifier (zat pengkabut atau clauding agents).

Yang membedakannya adalah penambahan senyawa garam/mineral. Lalu, bahan mana saja yang kritis kehalalannya?

Dikutip dari lppommui, ada empat poin titik kritis minuman isotonik, yaitu sebagai berikut.

Pertama, gula. Dalam minuman istonik, gula berperan sebagai salah satu penentu rasa dan penyuplai karbohidrat energi bagi tubuh.

Titik kritisnya terletak pada proses pemutihan karena menggunakan arang aktif atau resin penukar ion.

Dari aspek bahan, arang aktif bisa berasal dari tempurung kelapa, serbuk gergaji, batu bara, atau tulang hewan.

Jika menggunakan bahan-bahan nabati, maka tak perlu diragukan kehalalannya.

Namun jika arang aktif tersebut berasal dari hewan, maka harus dipastikan berasal dari hewan halal yang disembelih secara syariah.

Umumnya, tulang hewan yang seringkali dijadikan arang aktif adalah babi dan sapi. Adapun untuk resin penukar ion dapat menggunakan gelatin sehingga perlu diklarifikasi.

Kedua, penggunaan perisa (flavour) dan cloudifier (zat pengkabut). Keduanya dapat menggunakan bahan turunan dari lemak yang dapat berasal dari hewan maupun nabati.

Lemak dari hewan inilah yang cukup kritis karena dapat bersumber dari hewan yang tidak halal.

Ketiga, penambahan senyawa garam atau mineral, seperti natrium sitrat (Na-Sitrat), kalsium laktat (Ca-laktat) yang merupakan hasil reaksi senyawa kimia dengan produk mikrobial (asam sitrat dan asam laktat).

Demikian juga asam askorbat termasuk produk mikrobial.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by LPPOM MUI (@lppom_mui)

Menurut Halal Audit Quality Board LPPOM MUI, Dr. Ir. Mulyorini R. Hilwan, M.Si., titik kritis produk mikrobial adalah apakah mikroba yang digunakan murni atau Genetically Modified Organism (GMO).

Jika berasal dari GMO, maka harus dipastikan bukan berasal dari genetika manusia atau babi.

“Mikroba yang digunakan juga harus dipastikan bebas cemaran babi, media untuk menumbuhkan mikroba menjadi salah satu hal yang kritis.

“Titik kritis media mikrobiologi terletak pada sumber nitrogen untuk nutrien pertumbuhan mikrobanya, yang bisa saja berasal dari ekstrak daging atau pepton hidrolisis daging.

“Daging inilah yang perlu ditelusur berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai syariah Islam,” jelas Mulyorini.

Keempat, bahan pengawet harus dipastikan halal, seperti benzoat, asam laktat dan asam askorbat.

Benzoat tergolong bahan kimia sehingga halal, namun kadarnya harus dipastikan memenuhi persyaratan keamanan pangan.

Sementara asam laktat dan asam askorbat berasal dari fermentasi, sehingga harus dipastikan bahwa bakteri yang digunakan untuk fermentasi bebas babi dan media yang digunakan bebas najis.

Kini, di Indonesia sudah banyak minuman isotonik yang sudah bersertifikat halal, jadi pilih yang aman, halal, dan thoyyib ya, Sahabat.[ind]

Tags: minuman isotonikminuman isotonik halalsport drinktitik kritis kehalalan minuman isotonik
Previous Post

4 Amalan yang Bisa Dilakukan Wanita Haid di Malam Lailatul Qadar

Next Post

Taubat itu Hukumnya adalah Wajib

Next Post
Khutbah Jumat tentang hal-hal dilupakan

Taubat itu Hukumnya adalah Wajib

Tiap Manusia Pasti Melakukan Dosa, Maka Allah Datangkan Bulan Penuh Ampunan

Tiap Manusia Pasti Melakukan Dosa, Maka Allah Datangkan Bulan Penuh Ampunan

Viral Ibu Ida Dayak Sembuhkan Pangeran Saudi, Cek Faktanya

Viral Ibu Ida Dayak Sembuhkan Pangeran Saudi, Cek Faktanya

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga