• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 29 Juli, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Di Balik Perang Thailand dan Kamboja

Juli 25, 2025
in Berita
Di Balik Perang Thailand dan Kamboja

Ilustrasi, foto: testbook.com

75
SHARES
577
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

KAMBOJA akhirnya menyerang Thailand pada Kamis (24/7) dengan roket-roket. Serangan itu pun dibalas Thailand dengan tembakan jet-jet tempur.

Akibat serangan Kamboja, sekitar 100 ribu warga Thailand di empat propinsi yang berbatasan diungsikan ke 300 titik penampungan.

Sebanyak 14 orang tewas akibat serangan roket Kamboja yang menyasar pom bensin, warung, dan perkampungan di Thailand.

Pertanyaannya sederhana: kenapa Kamboja menyerang Thailand? Jawaban yang bisa disimpulkan banyak pihak adalah karena adanya konflik perbatasan dua negara tersebut. Konflik itu memanas sejak bulan Mei 2025.

Namun, rasanya pilihan perang karena konflik perbatasan terasa janggal. Hal ini karena Kamboja sedang mengalami krisis ekonomi parah. Padahal, biaya perang begitu mahal. Darimana modalnya dan apa untungnya?

Thailand dan Kebijakan Tarif Trump

Thailand merupakan negara di Asia Tenggara yang mengalami surflus perdagangan dengan AS selama tiga tahun berturut-turut. Besarannya juga luar biasa: 70 persen.

Tidak heran jika Trump begitu membidik Thailand agar tidak terus defisit dengan Thailand.

Pada tanggal 2 April 2025, Trump mengumumkan bahwa tarif ekspor produk Thailand ke AS hampir sebesar 40 persen. Besaran tarif ini tentu akan memukul Thailand begitu berat.

Negosiasi pun dilakukan. Trump menjanjikan tarif untuk Thailand akan diturunkan menjadi sekitar 20 persen asal Thailand memberikan nol persen untuk produk AS ke Thailand.

Thailand menolak keras. Alasannya, jika Thailand menolkan tarif produk AS, maka hal yang sama juga akan dituntut oleh negara-negara lain terhadap Thailand. Istilah pejabat Thailand hal ini sebagai tanggul bendungan yang jebol.

Selain itu, Thailand sangat melindungi produk pertanian dalam negeri. Hal ini karena produk impor dari AS sebagian besarnya di bidang pertanian.

Selain itu, pejabat Thailand menyampaikan hitungan matematis. Kalau pun Thailand menurunkan tarif AS menjadi 0 persen, maka penurunan tarif produk Thailand ke AS akan mentok di 20 persen. Tidak nol seperti produk AS ke Thailand.

Tekanan Tarif AS dan ‘Teror’ dari Kamboja

Ketika pada awal April Trump menekan Thailand dengan tarif 36 persen, pada bulan berikutnya, Mei, tiba-tiba Kamboja mengancam Thailand tentang konflik perbatasan. Padahal, kasus ini sudah ‘terlupakan’ sejak 12 tahun lalu.

Kenapa Kamboja seolah menjadi alat tekan AS untuk Thailand? Hal ini kemungkinan karena AS memainkan kompensasi tarif untuk Kamboja dengan harga ‘teror’ Kamboja untuk Thailand yang dinilai AS sebagai ‘perlawanan’.

Menariknya, Thailand tetap pada keputusan awal bahwa negeri gajah ini tidak akan memberikan tarif nol persen untuk produk AS.

Bahkan, gedung putih sudah mengumumkan hasil negosiasi tarif sejumlah negara dengan AS. Dan Thailand diumumkan pada tarif tetap seperti pada bulan April sebesar 36 persen. Sementara, Thailand juga menetapkan tarif produk AS yang masuk ke Thailand sebesar 36 persen juga.

Lalu, akankah serangan Kamboja akan menggoyahkan ‘keberanian’ Thailand untuk tetap tidak menolkan tarif masuk produk AS? Rasanya, hari-hari berikutnya akan menjadi jawaban. Hal ini karena perang juga akan menguras biaya besar.

Bravo Thailand! Siap menerima risiko apa pun demi kelangsungan produk lokalnya. Tidak seperti negara-negara yang lain. [Mh]

 

Tags: Di Balik Perang Thailand dan Kamboja
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Berhati-hati di Zaman Dusta

Next Post

Hindarilah Komunikasi Searah

Next Post
Hindarilah Komunikasi Searah

Hindarilah Komunikasi Searah

Mensyukuri Nikmat Allah dalam Setiap Kondisi

Menampakkan Nikmat Allah

Waspada Bahaya Chat AI bagi Remaja: Ketika Dunia Virtual Terasa Lebih Nyata

Waspada Bahaya Chat AI bagi Remaja: Ketika Dunia Virtual Terasa Lebih Nyata

  • shakila premium

    Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    36707 shares
    Share 14683 Tweet 9177
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    11084 shares
    Share 4434 Tweet 2771
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    10929 shares
    Share 4372 Tweet 2732
  • Ucapkan Barakallah sebagai Pengganti Selamat

    7908 shares
    Share 3163 Tweet 1977
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    6978 shares
    Share 2791 Tweet 1745
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga