MENAMPAKKAN nikmat Allah. “Jika Allah memberimu harta maka tampakkanlah wujud dari nikmat-Nya dan pemberian-Nya itu pada dirimu.” (Hadist shahih riwayat Abu Daud)
Oleh: Ustaz Faisal Kunhi, M.A
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
فَإِذَا آتَاكَ اللَّهُ مَالًا فَلْيُرَ أَثَرُ نِعْمَةِ اللَّهِ عَلَيْكَ وَكَرَامَتِهِ
“Jika Allah memberimu harta maka tampakkanlah wujud dari nikmat-Nya dan pemberian-Nya itu pada dirimu.” (Hadist shahih riwayat Abu Daud)
Baca Juga: Nikmat Allah yang Terbesar
Penjelasan Menampakkan Nikmat Allah
Seorang yang beriman tidak sepatutnya berpenampilan lusuh dan memakai baju yang tidak layak untuknya, padahal Allah memberikan kemampuan kepadanya untuk memakai pakaian yang bagus.
Disebutkan dalam kitab “Faidul Qodir”, bahwa Hasan membeli baju dengan 400 Dirham, kemudian ada seseorang yang berkata kepadanya, alangkah halusnya baju yang engkau kenakan, kemudian ia berkata:
“ يا فرقد ليس لين ثيابى يبعدنى عن الله ولا خشونة ثوبك تقربك منه , إن الله جميل يحب الجمال “
“Wahai Farqod!! halusnya pakaianku tidak membuatku jauh dari Allah dan lusuhnya pakaiannya mu tidak berarti engkau menjadi dekat dengan-Nya; ketahuilah!! sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.“
Menampakkan nikmat Allah bukan berarti memperlihatkan semua yang ia milki secara berlebihan sampai jatuh pada sikap bermewah-mewah; perilaku seperti itu bisa menimbulkan iri dan dengki di hati sebagian manusia, dan bisa membuat orang berniat jahat untuk mengambil hartanya.
Di dalam “Faidhul Qodir” disebutkan bahwa Rasulullah jika melihat seseorang sudah condong kepada kemewahan, maka beliau memerintahkannya untuk memakai pakaian yang kasar agar ia rendah hati
dan jika ia mendapatkan seseorang yang sudah berlebihan dalam penghematan sehingga ia tidak memakai pakaian yang semestinya,
maka nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkannya untuk memperbaiki penampilannya dengan pakaian yang bagus.
Seseorang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan pakaian yang menjijikkan lalu beliau bertanya kepadanya:
“Apakah engkau memilki harta?” orang itu menjawab, “punya“. Beliau bertanya lagi, “Dari mana harta itu?” Dia menjawab, “Dari harta yang diberikan Allah kepadaku.”
Beliau bersabda, “ Apabila Allah memberimu harta, maka hendaklah Dia melihat bekas nikmat-Nya dan karunia-Nya pada dirimu.” (HR. Nasa’i)
Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat seorang laki-laki yang rambutnya kusut masai, lalu beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أمَا وَجَدَ هَذاَ مَا يُسْكِنُ بِهِ شَعْرَهُ
“Apakah orang ini tidak mendapatkann sesuatu untuk merapihkan rambutnya?”
Pada kesempatan lain beliau melihat seseorang dengan pakaian yang kotor, lalu beliau bersabda“
أَمَّا وَجَدَ هَذاَ مَا يَغْسِلُ بِهِ ثَوْبَه ُ
“Apakah orang ini tidak mendapatkan sesuatu untuk mencuci pakaiannya.” (HR. Abu Daud).
Sahabat Muslim, menampakkan nikmat Allah merupakan bentuk syukur kepada-Nya. Semoga kita semua tergolong dalam hamba yang bersyukur.[ind]