ChanelMuslim.com – Seorang mantan tentara Israel yang menembak mati seorang warga Palestina yang terluka mengatakan bahwa dirinya "tidak menyesal" atas tindakan yang dilakukanya tersebut.
"Saya tahu apa yang saya lakukan itu benar, dan saya melakukannya dengan sadar," kata Elor Azaria dalam wawancara dengan koran Israel Hayoum.
"Saya tidak menyesalinya. Dan jika waktu kembali ke momen di Hebron. Saya akan melakukan persis apa yang saya lakukan, karena itu adalah hal yang benar untuk dilakukan."
Azaria menembak seorang Palestina di kepala setelah serangan diduga di kota Hebron, Tepi Barat pada tahun 2016 lalu meskipun fakta bahwa korban terluka dan tidak bersenjata.
Tentara itu tertangkap kamera ketika menembak mati warga Palestina itu oleh seorang aktivis dengan kelompok hak asasi Israel B'Tselem.
Azaria kemudian dijatuhi hukuman 18 bulan penjara setelah dinyatakan bersalah membunuh pria Palestina.
Namun pada September 2017, hukuman penjaranya dikurangi oleh Kepala Staf Angkatan Darat Israel Gadi Eizenkot menjadi hanya 14 bulan penjara.
Azaria menuduh tentara bertanggung jawab atas pemenjaraannya, mengutip pernyataan mantan Menteri Pertahanan Moshe Ya'alon dan Kepala Staf Angkatan Darat Gadi Eisenkot di mana mereka menyerukan keyakinannya.[ah/anadolu]