ChanelMuslim – Myanmar Rabu hari ini (29/8/2018) menolak temuan investigasi PBB yang menuduh adanya genosida yang dilakukan militer mereka terhadap Muslim Rohingya, setelah AS dan negara-negara lain bergabung dengan seruan menuntut adanya keadilan untuk masalah tersebut.
Sebelumnya pada hari Senin, penyelidikan PBB mendapatkan adanya bukti rinci genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan dalam skala besar terhadap Muslim Rohingya, termasuk tindakan pemerkosaan, kekerasan seksual dan pembunuhan massal.
Dalam sidang Dewan Keamanan PBB sehari kemudian, beberapa negara – termasuk AS, Inggris, Prancis, dan Swedia – menyerukan agar para pemimpin militer Myanmar dimintai pertanggungjawaban.
Namun Myanmar menolak temuan misi PBB dalam tanggapan yang biasanya menantang terhadap krisis yang telah menimbun opstraksi internasional baik pada kepemimpinan militer dan sipil negara itu..
"Kami tidak mengizinkan FFM (Misi Pencarian Fakta PBB) untuk masuk ke Myanmar, itu sebabnya kami tidak setuju dan tidak menerima resolusi yang dibuat oleh Dewan Hak Asasi Manusia," kata juru bicara pemerintah Zaw Htay.
Dia menunjuk pada pembentukan Komisi Penyelidik Independen, yang menurutnya dibentuk untuk menanggapi "tuduhan palsu yang dibuat oleh badan-badan PBB dan komunitas internasional lainnya".
Negara ini memiliki nol toleransi untuk pelanggaran hak asasi manusia, klaim Zaw Htay namun menambahkan bahwa "bukti kuat" termasuk catatan dan tanggal dari setiap dugaan pelanggaran harus diberikan sebelum penyelidikan dilakukan.
"Pemerintah akan mengambil tindakan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia", katanya.[ah/worldbulletin]