• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 11 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Pribadi yang Bikin Betah

November 9, 2024
in Nasihat
Membalas dengan Cinta

Ilustrasi, foto: justfunfackts.com

75
SHARES
578
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

TEMAN yang mau berbagi mungkin banyak. Tapi, teman yang bikin hati betah sepertinya jarang.

Pernahkah kita merasa nyaman jika bersama seseorang. Seorang sahabat yang kalau sudah bersamanya terasa waktu bergulir cepat. Tidak ada jarak, tidak ada rahasia. Semua hal serasa begitu dekat dan bikin ‘plong’.

Jangan maksudkan ini sebagai tuntutan terhadap orang lain ke kita. Sebaliknya, inilah perjuangan kita untuk bisa disukai sahabat kita.

Ada sejumlah tips yang mungkin bisa menjadi pengayaan.

Pertama, jangan cerminkan diri kita ke orang lain. Sebaliknya, cerminkan diri orang lain ke kita.

Hal ini menunjukkan bahwa kita berusaha menyelami sahabat kita: apa yang saat ini dia rasakan, apa yang sebenarnya dia harapkan dari perjumpaan dengan kita.

Karena itu, jangan banyak bercerita tentang diri kita. Kecuali sekadarnya saja. Tapi, coba pancing dan arahkan pembicaraan tentang dirinya. Meskipun hanya hal-hal sepele, seperti tentang bajunya, sepatu atau sandalnya, jilbabnya, dan lainnya.

Kedua, orang lebih suka tentang pembicaraan yang dekat daripada yang jauh.

Kadang, orang bersahabat karena ‘diikat’ oleh hal-hal yang jauh. Seperti, karena sama-sama satu kantor, sama-sama satu kampus, satu organisasi, dan lainnya.

Ketika topik obrolan tentang ‘ikatan’ itu: tentang aturan, tentang organisasi, dan sejenisnya;  cakupan pembicaraan pun menjadi sangat jauh. Padahal, begitu banyak topik yang dekat yang terlihat di diri kita sendiri.

Misalnya, tentang apa yang sedang kita kenakan tadi. Tentang keadaan diri, orang tua, anak, keluarga, bahkan tentang calon pasangan jika belum menikah.

Topik itu terasa lebih dekat karena bisa langsung kita raih. Obrolannya tentang diri kita, bukan tentang orang lain.

Ketiga, orang lebih nyaman dengan hal yang rileks daripada yang serius.

Rileks tidak berarti basa-basi tanpa arti. Rileks terasa ketika obrolan tidak perlu dahi berkerut. Sebaliknya, selalu membuat mulut tersenyum dan tertawa lepas.

Ketika di momen tertentu, topik sudah nyerempet ke yang serius, balikkan lagi ke candaan tentang diri kita sendiri.

Misalnya, obrolan mulai nyerempet ke politik, kembalikan lagi ke tema tentang diri kita: “Ya, diri kita juga banyak kekurangan.” Senyum dan cari candaan yang bisa mengakrabkan.

Empat, jangan pernah menggurui meskipun kita menguasai ilmunya.

Persahabatan dan obrolan yang asyik yaitu ketika dua pihak merasa setara. Karena ketika satu pihak merasa ‘di bawah’ maka dia akan cenderung diam dan takut salah.

Kecuali kalau ditanya tentang ilmu tertentu yang kita kuasai, maka jawabannya to the point saja. Jangan merasa ‘ini ada kesempatan buat nunjukin kalau kita lebih pintar dari dia’. Jangan. Di hadapan kita ini seorang sahabat, bukan murid.

Lima, biasakan untuk selalu tetap menatap wajah sahabat kita. Bukan ke arah lain.

Yang sering orang lupa dalam obrolan itu adalah tatapan mata. Karena dengan begitu, orang merasa sedang diperhatikan, disimak, dan dihargai.

Mengalihkan pandangan ke objek lain akan mengesankan kalau obrolan itu baiknya segera disudahi, nggak penting, dan sia-sia. Seolah-olah yang diajak bicara punya urusan lebih penting dari obrolan itu.

Keenam, ekspresikan perhatian dengan sentuhan tangan.

Jika yang diobrolkan tentang kesedihan, bisa ditepuk pelan bahu sahabat kita. Jika tentang kegembiraan, pegang tangannya untuk memberikan dukungan. Peluk sahabat kita jika memang diperlukan.

Tentu ini untuk persahabatan sesama jenis, bukan terhadap lawan jenis.

Ah, betapa nikmatnya punya sahabat yang bisa seperti ini. Bukan hanya bisa berbagi benda, tapi yang lebih penting lagi berbagi rasa dan cinta.

Sekali lagi, ini bukan tuntutan terhadap orang lain ke kita. Tapi perjuangan dari kita ke para sahabat tercinta. [Mh]

Tags: Pribadi yang Bikin Betah
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Lebih dari 370 Ribu Orang Mengungsi Akibat Banjir di Sudan

Next Post

Lembut Kepada Istri, Bukan Takut Istri

Next Post
Lembut Kepada Istri, Bukan Takut Istri

Lembut Kepada Istri, Bukan Takut Istri

Materi Kultum, Orang Kaya yang Terpuji

Orang Kaya yang Terpuji

Terapi Jus untuk Penyakit Tumor

Terapi Jus untuk Penyakit Tumor

  • Kebakaran Gedung Terra Drone dan Korban Tewas yang Hamil Tua

    Kebakaran Gedung Terra Drone dan Korban Tewas yang Hamil Tua

    71 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    88 shares
    Share 35 Tweet 22
  • Cara Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat

    139 shares
    Share 56 Tweet 35
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3264 shares
    Share 1306 Tweet 816
  • Kafe Sastra Balai Pustaka, Tempat Artis Nongkrong untuk Membaca

    149 shares
    Share 60 Tweet 37
  • Muslim LifeFair 2025 Sukses Digelar di JICC, Hadirkan Ratusan Industri Halal

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Beri Bantuan Biaya Kuliah, Sultan HB X Minta Data Mahasiswa Asal Aceh, Sumbar dan Sumut ke Perguruan Tinggi di DIY

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7695 shares
    Share 3078 Tweet 1924
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5199 shares
    Share 2080 Tweet 1300
  • Pesantren 4.0: Teknologi Sudah Canggih, Tapi Pintu Masih Tertutup untuk Santri Neurodivergen

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga