BANJIR di Sudan Selatan telah menyebabkan lebih dari 379.000 orang mengungsi, menurut pembaruan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memperingatkan tentang lonjakan penyakit malaria.
Dikutip dari Aljazeera.com, Badan-badan bantuan mengatakan negara termuda di dunia yang sangat rentan terhadap perubahan iklim, sedang dilanda banjir terburuk dalam beberapa dekade, terutama di wilayah utara.
Banjir telah mempengaruhi sekitar 1,4 juta orang, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan pada hari Jumat (8/11/2024), di 43 negara dan wilayah Abyei yang disengketakan yang diklaim oleh Sudan Selatan dan Sudan.
Baca juga: Sudan Dilanda Wabah Kolera Menewaskan Sedikitnya 22 Orang
Lebih dari 370 Ribu Orang Mengungsi Akibat Banjir di Sudan
Ditambahkannya dalam sebuah pernyataan bahwa lebih dari 379.000 orang mengungsi di 22 daerah dan di Abyei.
Sejak memperoleh kemerdekaan dari Sudan pada tahun 2011 , Sudan Selatan telah dilanda ketidakstabilan kronis, kekerasan dan stagnasi ekonomi serta bencana iklim seperti kekeringan dan banjir.
Bank Dunia mengatakan bulan lalu bahwa banjir terbaru ini memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah kritis yang ditandai oleh kerawanan pangan yang parah, kemerosotan ekonomi, konflik yang berkelanjutan, wabah penyakit, dan dampak konflik Sudan , yang telah mengakibatkan ratusan ribu orang mengungsi ke Sudan Selatan.
Lebih dari tujuh juta orang mengalami kerawanan pangan di Sudan Selatan dan 1,65 juta anak kekurangan gizi, menurut Program Pangan Dunia PBB.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Negara ini menghadapi periode kelumpuhan politik lebih lanjut setelah kantor presiden mengumumkan pada bulan September perpanjangan lagi untuk masa transisi yang disetujui dalam kesepakatan damai tahun 2018, yang menunda pemilu selama dua tahun hingga Desember 2026.
Sudan Selatan memiliki sumber daya minyak yang besar tetapi sumber pendapatan penting itu hancur pada bulan Februari ketika jaringan pipa ekspor rusak di negara tetangga Sudan yang dilanda perang. [Din]