YAKIN pada qadha dan qadar juga merupakan bagian dari parenting. Sebagai orangtua, kita kerap dihantui berbagai perasaan khawatir terhadap buah hati kita.
Selalu ada kalimat, Jangan-jangan anak-anak akan begini atau begitu. Segala kekhawatiran bisa membuat kita menjadi takut berlebihan.
Kemudian kita menjadi orangtua yang over protektif pada anak. Mengawasi mereka dengan mata elang dan penuh curiga. Dan ini membuat anak menjadi tidak nyaman dan tidak bebas berekspresi.
Baca Juga: Dampak Parenting yang Buruk Pada Anak
Yakin pada Qadha dan Qadar adalah Bagian dari Parenting
Kita melarang anak untuk bermain ke luar rumah. Mendikte mereka untuk menjadwalkan segala kegiatan agar tidak ada waktu luang bagi mereka untuk bermain bersama teman-temannya.
Jika di rumah dimanja dengan berbagai fasilitas dan di larang untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang kasar. Itu semua dilakukan karena kita takut anak-anak kita tidak lagi cemerlang dalam hidupnya.
Kita terlalu percaya diri, jika anak berada dalam pengawasan kita, anak-anak tidak akan mengalami hal-hal yang buruk.
Kita terlalu khawatir jika anak lepas dari pandangan kita, anak-anak akan menjadi anak yang tidak terkendali. Kita khawatir jika lingkungan di luar rumah akan membahayakan diri mereka atau akan menyebabkan mereka terkena penyakit.
Kita seolah terlupa jika pemilik qadha dan qadar adalah Allah Subhanallahu wa ta’ala. Bahkan daun yang jatuh tidak lepas dari kehendak Allah.
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhul mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikiam itu adalah mudah bagi Allah. (Kami akan jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikannya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Al Hadiid : 23)
Sebagai orangtua, kita perlu menguatkan kembali iman kita termasuk pada qadha dan qadar ini, sehingga mereka yakin bahwa apapun yang terjadi pada kita dan anak-anak kita, baik tentang kesehatan atau penyakit, atau apapun baik itu kenikmatan atau kesulitan, atau apapun yang telah ditakdirkan Allah Subahanallahu wa ta’ala adalah kehendak Allah.
Allah yang nanti akan menilai segala kesabaran dan rasa syukur kita. Dan Allah tidak pernah mengecewakan hamb-Nya. [Maya Agustiana/Cms]