PARENTING yang buruk pada anak ternyata memiliki dampak yang luar biasa. Salah satu tugas tersulit orangtua adalah memiliki gaya pengasuhan yang baik dan konsisten.
Ada beberapa contoh pengasuhan yang buruk yang dapat memiliki konsekuensi jangka panjang pada anak-anak.
Kebanyakan orangtua mengadopsi cara pengasuhan orangtua mereka sendiri sebagai pakem untuk mengasuh anak, yang terkadang sudah tidak sesuai dengan perubahan masyarakat dan lingkungan sosial.
Baca Juga: Tujuan Ilmu Parenting dalam Islam
Dampak Parenting yang Buruk pada Anak
Apa itu pola asuh yang buruk? Pola asuh yang buruk adalah serangkaian tindakan yang dapat secara serius merusak perilaku dan psikologi anak.
Pola asuh yang buruk tidak terbatas pada tindakan tunggal, melainkan serangkaian tindakan-tindakan yang biasanya berefek berbahaya pada anak.
Kebanyakan pengasuhan yang buruk mungkin tidak disengaja, tetapi ini tidak mengurangi dampak negatifnya pada anak.
Beberapa orangtua tidak menyadari konsekuensi dari tindakan ini dan beberapa bahkan mungkin tidak peduli. Pola asuh yang buruk mungkin berasal dari tidak cukup tahunya orangtua bagaimana menjadi orangtua yang lebih baik.
Pola asuh yang buruk dapat memiliki banyak efek buruk pada anak Anda. Dengan gaya hidup kita yang serba cepat seperti sekarang ini, mungkin tampak mudah untuk memberi tahu anak Anda apa yang harus dilakukan.
Namun, Anda harus ingat bahwa anak Anda adalah individu yang membutuhkan perawatan dan pengasuhan dari Anda. Pola asuh yang buruk dapat berdampak buruk pada anak Anda dalam hal perilaku dan psikologi. Berikut adalah beberapa efek pengasuhan yang buruk:
1. Perilaku Antisosial
Ketika anak Anda tidak mampu mempertimbangkan bagaimana tindakannya dapat mempengaruhi orang lain, itu dikenal sebagai perilaku antisosial. Perilaku antisosial ini dapat menyebabkan dampak buruk lainnya seperti penyalahgunaan zat, masalah kesehatan mental, kejahatan, dan kesehatan yang buruk.
Tindakan pengasuhan yang buruk seperti penyalahgunaan narkoba oleh orang tua, kekerasan dalam rumah tangga, dan ibu yang depresi biasanya berkontribusi pada kondisi ini.
Jika diamati perilaku antisosial pada anak-anak juga memilik orang tuanya menunjukkan perilaku selalu mengkritik, negatif, dan kekerasan.
2. Ketahanan yang Buruk
Anak-anak belajar bagaimana mengatasi trauma emosional, mental, dan fisik dari melihat bagaimana orangtua mereka menghadapi kesulitan itu sendiri.
Dalam hal ini, pengasuhan yang buruk datang dalam bentuk tidak melindungi anak dari krisis atau tidak mampu menangani emosi negatif, yang pada gilirannya, menular ke anak.
3. Depresi
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa orangtua yang memiliki pendekatan negatif akan memiliki anak dengan kerentanan yang lebih tinggi terhadap depresi.
Tindakan pengasuhan yang buruk yang mengarah pada depresi termasuk rendahnya dukungan emosional dan fisik, hukuman fisik, dan ekspresi emosi negatif yang tidak sehat.
4. Agresi
Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak TK yang memiliki masalah kemarahan yang meledak-ledak biasanya memiliki hubungan yang buruk dengan ibu mereka.
Teknik pengasuhan negatif seperti penanganan yang kasar dan mengekspresikan emosi negatif terhadap anak selama masa bayi akan menyebabkan anak memiliki tingkat kemarahan yang tinggi.
5. Kurangnya Empati
Jika anak diperlakukan dengan acuh tak acuh di rumah, maka kemungkinan besar dia akan berperilaku sama dengan orang lain di luar.
6. Kesulitan dalam Melakukan Hubungan
Orangtua yang tidak membantu anak mengekspresikan emosinya dengan cara yang sehat akan mendapati anak-anak yang tidak dapat mempertahankan persahabatan.
Pola asuh yang buruk juga dapat menyebabkan anak selalu mempertanyakan kepercayaannya pada orang lain dan mempunyai kepercayaan diri yang rendah.
[My/Firstcryparenting/Cms]