KETELADANAN dan contoh nyata merupakan faktor utama dalam keberhasilan pendidikan anak, karena anak selalu belajar terutama melalui pengamatan dan peniruan, bukan hanya dari nasihat atau perintah.
Ustazah Aan Rohanah mengatakan bahwa anak cenderung meniru perbuatan yang mereka lihat lebih dari apa yang ia dengar.
Jika orang tua mengatakan “jangan berbohong” tapi mereka sendiri suka berdalih atau berbohong, maka anak berkesimpulan bahwa berbohong merupakan suatu hal yang boleh-boleh saja.
Disinilah pentingnya orang tua dalam mendidik akhlak anak dengan dengan cara membangun konsistensi antara ucapan dan perbuatan.
Selain itu pendidikan akhlak memerlukan pembiasaan, bukan hafalan dengan lisan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
Sehingga akhlak tidak cukup hanya diajarkan lewat teori; ia perlu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari hingga menjadi sebuah kebiasaan.
Akhlak harus diajarkan dan dibiasakan kepada anak sejak dini di saat ia belum bisa memahami konsep moral secara logis.
Tapi mereka bisa melihat, merasakan, dan meniru sikap orang tuanya.
Karena itu, keteladanan dari orang tua adalah cara paling efektif membentuk karakter anak berakhlak mulia.
Salah satu hikmah menanamkan nilai-nilai akhlak dengan keteladanan adalah apa yang diajarkan orang tua dapat dirasakan oleh anak dalam tindakan nyata, bukan hanya sekedar aturan dan pelajaran.
Pendidikan Akhlak Harus dengan Keteladanan
Baca juga: Pendidikan yang Tidak Tepat Menyebabkan Anak Stres
Hikmah yang lainnya adalah anak bisa merasakan pengorbanan orang tua dalam mendidik akhlak benar-benar tulus dan konsisten untuk kebaikan hidup anak.
Keteladanan sehari-hari merangsang anak untuk bertanya dan membuka ruang diskusi, sehingga menjadi kesempatan emas untuk menanamkan nilai dengan cara yang alami namun selaras dengan tuntunan agama
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendidik umatnya bukan hanya lewat ucapan, tapi dengan akhlaknya sendiri.
Beliau bersabda:
إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق ( رواه البيهقي)
“Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Baihaqi).
Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dikenal sebagai orang yang paling jujur, lembut, dan amanah, sehingga ucapannya dipercaya karena didukung oleh perbuatannya.[Sdz]