KELUARGA muslim membutuhkan sebuah visi parenting. Anak-anak kita hidup pada jaman yang serba digital, serba instan dan serba cepat.
Di antara semakin berkembangnya teknologi, orangtua dibuat cemas oleh pornografi, LGBT, gim yang penuh kekerasan dan juga narkoba.
Belum lagi isu bully dan penculikan. Kita dibuat ketakutan dengan beredarnya isu-isu itu.
Keluarga adalah tempat kembali. Ayah yang penat dengan laporan kerja, anak-anak yang lelah dengan seabrek tugas sekolah dan bunda yang pusing mengatur keuangan.
Belum lagi berbagai gesekan dengan orang lain di luar rumah. Dan rumah tempat paling nyaman untuk bercengkrama, tertawa dan bahagia menjadi oase untuk mengumpulkan semangat kembali.
Baca Juga: Keluarga Islami Tegar Memperjuangkan Misi
Keluarga Muslim Membutuhkan Visi Parenting
Hidup ini adalah perjalanan dan keluarga ibarat kendaraannya. Ayah Bunda sebagai sopir dan navigator yang merencanakan arah perjalanan, lama perjalanan dan cara untuk mencapai tujuan.
Berbekal dengan itu semua, keluarga mulai menyiapkan bekal untuk menempuh petualangan bernama hidup.
Lalu yang perlu disadari, ke mana sebenarnya tujuan keluarga yang Ayah Bunda bangun? Banyak keluarga yang hanya menentukan tujuan jangka pendeknya saja.
Kakak akan menjadi dokter dan adik menjadi seorang desainer.
Ayah dan bunda menikmati masa tua dengan damai. Lebih jauh dari itu, tujuan keluarga muslim melewati keinginan duniawi, masuk surga sekeluarga.
Di sinilah kita menemukan bahwa puncak kenikmatan hidup bukan dunia tapi kita temukan di surga.
Dalam mencapai tujuan akhir ini, keluarga muslim membutuhkan sebuah visi parenting. Visi ini jelas tergambar dalam al qur’an.
“Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqon : 74)
Dari ayat di atas kita menemukan bahwa visi parenting keluarga muslim ada tiga hal.[My/ind]
Bersambung…