SERING makanan berpengawet dalam kemasan memiliki efek negatif terhadap kesehatan, termasuk pada ginjal.
Anak-anak perlu dijauhkan dari kebiasaan makan makanan berpengawet dalam kemasan untuk mencegah penyakit ginjal sejak dini.
Pengawet dalam makanan kemasan biasanya berasal dari natrium klorida (NaCl) alias garam. Jika konsumsi garam berlebihan baik dari garam dapur maupun makanan berpengawet, anak-anak bisa mengalami penyakit metabolik seperti hipertensi.
Baca juga: Tujuh Makanan Sehari-Hari yang Jadi Penyebab Asam Lambung Naik
Makanan Berpengawet Miliki Efek Negatif pada Ginjal
(Efek) minuman dan makanan kemasan tidak langsung ke ginjal, melewati hipertensi dulu, tapi semua pengawet makanan hampir semua itu garam, misal roti tawar, NaCl-nya tinggi.
Hipertensi akibat konsumsi natrium berlebihan sejak usia dini dapat memicu kerusakan ginjal pada anak usia remaja.
Gejala penyakit ginjal bisa muncul pada anak usia remaja hingga dewasa bersamaan dengan obesitas dan diabetes melitus.
Namun, kerusakan ginjal bisa dicegah, termasuk pada anak yang sudah memiliki kelainan bawaan. Pada anak-anak yang sudah memiliki risiko kelainan ginjal bawaan, menghindari makanan berpengawet dalam kemasan bisa mencegah mereka sampai pada fase kronik.
Fase kronik bisa mengantarkan mereka ke stadium 5 yang membutuhkan cuci darah. Kalau masuk ke fase kronik, maka akan membutuhkan pengobatan jangka panjang, bisa seumur hidup.
Anak dengan kelainan ginjal bawaan sudah harus minum obat secara rutin sesuai anjuran dokter untuk mencegah penyakit ginjal memburuk.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pengobatan dilakukan untuk menurunkan risiko komplikasi dari penyakit penyerta, seperti hipertensi atau obesitas. Pada gagal ginjal akut, pengobatan bisa dikatakan sembuh dalam 3 bulan.
Jika lebih, maka masuk kategori gagal ginjal kronik ya. Anak dengan gagal ginjal akut atau yang terjadi tiba-tiba, memiliki harapan untuk sembuh dengan berfokus pada intervensi perbaikan ginjal.
Selain itu, perbaikan faktor risiko komplikasi, seperti hipertensi atau diabetes, dan memenuhi kebutuhan cairan, juga dibutuhkan. [Din]