PARA orang tua jika berhasil mendisiplinkan anak maka proses pendidikan akan berjalan dengan baik.
Ustazah Aan Rohanah mengatakan bahwa mendidik anak untuk disiplin harus dengan tegas, namun disertai dengan ketenangan, kesabaran dan menghindari kekerasan secara pisik dan secara verbal.
Ingatlah bahwa mendisiplinkan anak tanpa kekerasan tidak berarti membebaskan mereka berperilaku semaunya.
Bahkan mendisiplinkan anak harus dengan ketenangan, kelembutan dan kesabaran, agar bisa efektif dan berhasil membentuk karakter yang baik dan bermanfaat sepanjang hidup mereka.
Salah satu dari manfaat mendisiplinkan anak adalah agar anak patuh kepada aturan dan terbiasa melakukan kebaikan tepat pada waktunya tanpa terlambat dan tidak tertinggal.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
Mendisiplinkan anak tanpa kekerasan merupakan sebuah metode pendidikan anak yang efektif.
Pendidikan kedisiplinan harus dengan tegas namun penuh kasih sayang sehingga dapat memperkuat hubungan emosional anak dengan orang tua dan respon yang positif dari pribadi anak.
Sebaliknya pendidikan kedisiplinan dengan kekerasan akan menumbuhkan rasa takut dan benci yang membuat anak tidak simpatik dan menolak pendidikan yang diberikan orang tua.
Karena kekerasan akan mengganggu dan menjauhkan hubungan emosional orang tua dengan anak.
Mendisiplinkan Anak Tanpa Kekerasan
Pendidikan kedisiplinan tanpa kekerasan kepada anak sangat penting agar berguna dalam:
1. Pendisiplinan bisa diterima oleh anak dengan jiwa yang tenang.
2. Membuat anak bisa hidup mandiri tidak merepotkan dan bergantung kepada orang lain.
3. Membentuk anak mampu membuat keputusan sendiri.
4. Membiasakan anak berbuat kebaikan & bermanfaat bagi orang lain.
5. Membuat anak waspada dan nenjauhi hal-hal yang berbahaya bagi dirinya dan orang lain.
6. Membuat anak bisa mengendalikan diri.
Baca juga: Mendidik itu bukan sekadar Menyayangi
Adapun cara mendisiplinkan anak tanpa kekerasan di antaranya yaitu:
1. Menggunakan kata-kata yang lembut namun berpengaruh kepada jiwa anak.
2. Bersikap sabar dan mampu mengendalikan emosi.
3. Membuat aturan yang jelas dan diterapkan secara konsisten.
4. Memberikan apresiasi dan menerapkan sanksi.
5. Memberikan motivasi, tidak banyak memberikan ancaman.
6. Membuka dialog agar anak mengerti.[Sdz]