KEUNGGULAN bulan Syaban salah satunya adalah untuk membangun amal unggulan dijelaskan oleh Ustazah Kingkin Anida berikut ini.
Menjelang pertengahan bulan Sya’ban dan mendekati datangnya bulan Ramadan, perlu kita optimalkan waktu-waktu yang tersisa dalam kehidupan yang fana untuk membangun amal unggulan dan kebaikan.
Salah satu amal kebaikan kita di bulan Sya’ban adalah menguatkan Ruhiah di pertengahan bulan (Yaumil Bidh) tanggal 13,14,15 hijriyah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata:
Kekasihku (Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam) telah mewasiatkanku 3 hal yang tidak pernah aku tinggalkan sampai aku wafat: shaum 3 hari setiap bulan, sholat dhuha dan witir sebelum tidur. (HR Imam Bukhori)
Baca Juga: Puasa Syaban Persiapan Puasa Ramadan
Keunggulan Bulan Syaban Sebelum Ramadan
Ikhwah fillah, mari kita siapkan diri kita dan keluarga kita untuk menghidupkan Sunnah Rasul dalam bulan Sya’ban dengan melaksanakan Yaumil Bidh.
Dan memperbanyak doa dan istighfar untuk kemenangan Dakwah dan Ummat Islam.
Amalan dan Keutamaan Bulan Syaban dijelaskan oleh Ustaz Farid Nu’man Hasan berikut ini. Sahabat Muslim, tak terasa kita sudah berada di penghujung Rajab dan Sya’ban kan menjelang. Artinya, bulan Ramadan kan tiba sebentar lagi.
Imam Ibnu Manzhur Rahimahullah menjelaskan dalam Lisanul ‘Arab:
إِنما سُمِّيَ شَعبانُ شَعبانَ لأَنه شَعَبَ أَي ظَهَرَ بين شَهْرَيْ رمضانَ ورَجَبٍ والجمع شَعْباناتٌ وشَعابِينُ
Dinamakan Sya’ban, karena saat itu dia menampakan (menonjol) di antara dua bulan, Ramadan dan Rajab. Jamaknya adalah Sya’banat dan Sya’abin. (Lisanul ‘Arab, 1/501).
Baca Juga: Puasa Syaban Persiapan Puasa Ramadan
Amalan dan Keutamaan Bulan Syaban
Dia juga bermakna bercabang (asy Sya’bu) atau tasya’aba (berpencar-At Tafriq), karena banyaknya kebaikan pada bulan itu. Kebiasaan pada zaman dahulu, ketika bulan Sya’ban mereka berpencar mencari sumber-sumber air.
Dianjurkan Banyak Berpuasa
Bulan Sya’ban adalah bulan mulia yang disunnahkan bagi kaum muslimin untuk banyak berpuasa. Hal ini ditegaskan dalam hadits shahih berikut:
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, katanya:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
“Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpuasa sehingga kami mengatakan dia tidak pernah berbuka, dan dia berbuka sampai kami mengatakan dia tidak pernah puasa.
Saya tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyempurnakan puasanya selama satu bulan kecuali Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat dia berpuasa melebihi banyaknya puasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1868)
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha juga, katanya:
لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ
“Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam belum pernah berpuasa dalam satu bulan melebihi puasa pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1869)
Inilah bukan berarti puasa yang paling banyak Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lakukan, tapi ini puasa sunah terbanyak dalam satu bulan.
Sebab, beliau tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali puasa Ramadan.
Dianjurkan Puasa Sya’ban
Pada bulan Sya’ban amal manusia di angkat kepada Allah Ta’ala. Maka, alangkah baik jika ketika amal kita diangkat, saat itu kita sedang berpuasa.
Dari Usamah bin Zaid Radhiallahu ‘Anhuma, katanya:
يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَرَاكَ تَصُومُ فِي شَهْرٍ مَا لَا أَرَاكَ تَصُومُ فِي شَهْرٍ مثل مَا تَصُومُ فِيهِ، قَالَ: ” أَيُّ شَهْرٍ ؟ “، قُلْتُ: شَعْبَانُ، قَالَ: ” شَعْبَانُ بَيْنَ رَجَبٍ وَشُهِرِ رَمَضَانَ، يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ، يَرْفَعُ فِيهِ أَعْمَالَ الْعِبَادِ، فَأُحِبُّ أَنْ لَا يُرْفَعَ عَمَلِي إِلَّا وَأَنَا صَائِمٌ “
“Wahai Rasulullah, aku melihat engkau berpuasa pada sebuah bulan yang mana aku belum pernah melihat kau melakukannya seperti puasa di bulan tersebut.”
Beliau bersabda; “Bulan apa itu?”
Aku menjawab: “Sya’ban.”
Beliau bersabda: “Bulan Sya’ban, ada di antara bulan Rajab dan Ramadan, banyak manusia yang melalaikannya. Saat itu amal manusia diangkat, maka aku suka jika amalku diangkat ketika aku sedang puasa.”
(HR. An Nasai, 1/322 dalam kitab Al Amali. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3540, Alauddin Al Hindi dalam Kanzul ‘Ummal No. 35171. Status hadits: Hasan (baik).
Lihat Imam Al Munawi dalam At Taysir bisyarhi Al Jami’ Ash Shaghir, 2/151).
Sahabat Muslim, itulah sekilas amalan dan keutamaan bulan Syaban. Ayo kita perbanyak ibadah di bulan ini.
Semoga ALLAH Subhanallahu Wa Taala senantiasa melindungi dan Memberkahi kita semua dalam kehidupan yang fana ini. Aamiin Ya Robb.[ind]