DALAM surat Al-A`raf ayat 182 dan 183, dijelaskan bahwa Allah membiarkan orang-orang bermaksiat dengan cara membuat mereka makin sukses. Hal tersebut menjadikan mereka makin berani untuk terus membangkang terhadap Allah.
Baca Juga: Surat Al-A`raf Ayat 128, Nabi Musa Menghibur Kaumnya dengan Mengingatkan kepada Kekuasaan Allah
Surat Al-A`raf Ayat 182 dan 183, Orang yang Bermaksiat Hidupnya Dibiarkan Makin Sukses
وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ ١٨٢
Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (menuju kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui. (Q.S. Al-A`raf: 182)
Pembiaran tersebut dicontohkan seperti orang yang berbuat maksiat, tetapi hidupnya terlihat makin sukses, sehingga dia makin berani berbuat maksiat. Dia tidak sadar bahwa apa yang dia lakukan justru menuntunnya menuju kebinasaan.
وَاُمْلِيْ لَهُمْ ۗاِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ ١٨٣
Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku sangat teguh. (Q.S. Al-A`raf: 183)
Dalam tafsir tahlili, dijelaskan bahwa mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah seperti orang-orang Quraisy yang menentang dakwah Muhammad.
Tentunya, mereka akan menerima hukuman Allah secara berangsur-angsur tanpa menyadari akibat kesesatan mereka itu. Hal demikian disebabkan mereka tidak memahami Sunatullah dalam pertumbuhan perkembangan manusia, bahwa pertarungan antara yang hak dengan yang batil, antara yang benar dengan yang salah, tentulah yang hak akan memperoleh kemenangan.
Apa yang bermanfaat bagi manusia mengalahkan apa yang memudaratkan mereka.
Allah berfirman:
بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌۗ
Sebenarnya Kami melemparkan yang hak (kebenaran) kepada yang batil (tidak benar) lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu (yang batil) lenyap. (al-Anbiy±/21: 18)
Dan lagi, Allah berfirman:
فَاَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاۤءً ۚوَاَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى الْاَرْضِۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ ۗ
Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan. (Ar-Ra‘d/13: 17)
Peringatan Allah kepada mereka yang menentang dan mendustakan kerasulan Muhammad, mereka akan dibinasakan secara istidraj (berangsur-angsur), telah terbukti kebenarannya.
Orang-orang kafir Quraisy yang sangat keras memusuhi Nabi Muhammad dan sahabat-sahabatnya telah mengalami kekalahan dalam berbagai peperangan, dalam menghadapi kaum Muslimin.
Orang-orang Quraisy tertipu oleh kebesaran dan kekuatannya sendiri. Meskipun mereka selalu mengalami kekalahan, namun mereka tidak menyadari bahwa mereka berangsur-angsur menuju kehancuran.
Kemudian, Allah menegaskan bahwa orang-orang yang mendustakan, maka lambat laun menerima azab. Karena Allah membiarkan mereka berumur panjang, hidup makmur, dan mampu berperang.
Itu semua bukanlah lantaran Allah mengasihi mereka, tetapi sebagai tipuan terhadap mereka.
Dengan kemewahan dan kekuatan yang mereka miliki, mereka berlarut-larut dalam kezaliman, mereka tidak memiliki norma moral, kecuali norma-norma yang sesuai dengan hawa nafsu mereka.
Mereka adalah orang-orang yang mendustakan agama, dan orang-orang yang kafir terhadap Allah. Dalam sejarah umat manusia, baik orang seorang atau sebagai bangsa jika berlaku zalim dan aniaya, akhir kezaliman itu adalah kehancuran bagi mereka sendiri.
Allah berfirman:
فَذَرْهُمْ فِيْ غَمْرَتِهِمْ حَتّٰى حِيْنٍ ٥٤ اَيَحْسَبُوْنَ اَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهٖ مِنْ مَّالٍ وَّبَنِيْنَ ۙ ٥٥ نُسَارِعُ لَهُمْ فِى الْخَيْرٰتِۗ بَلْ لَّا يَشْعُرُوْنَ ٥٦
“Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang ditentukan. Apakah mereka mengira bahwa Kami memberikan harta dan anak-anak kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? (Tidak), tetapi mereka tidak menyadarinya.” (Al-Mu’minµn/23: 54-55-56).
Rasulullah bersabda:
إِنَّ الله َيُمْلِيْ لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ (رواه البخاري ومسلم عن أبي موسى)
“Sesungguhnya Allah memberi tangguh (tidak segera menimpakan azab) bagi orang yang zalim, tetapi bilamana Allah swt mengazabnya, Allah tidak akan membiarkannya lepas.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Musa)
Semoga kita semua tidak termasuk ke dalam orang-orang yang mendustakan Allah. Aamiinnn. [Cms]