PERTEMUAN yang ditunggu-tunggu adalah ketika ziarah ke makam Rasul dengan hati yang teguh, jiwa berdesir dan mata menjadi iba ketika menyaksikan napak tilas Rasul.
Menurut buku Dahsyatnya Umrah karya Dr. Khalid Abu Syadi, sesungguhnya itulah pertemuan yang dari lubuk hati bergelora makna cinta yang mendalam, kebahagiaan yang tidak terkira, yang mana kebahagiaan seperti itu tidak bisa dirasakan saat bertemu dengan Sang Kekasih manapun.
Baca juga: Memandang Baitullah
Pertemuan yang Ditunggu-Tunggu
Setelah sekian lama berpisah dan memendam kerinduan yang mendalam.
Berdirilah kamu di depan Rasul, kemudian ucapkan salam kepadanya. Ketahuilah, sesungguhnya Rasul pasti menjawab salam kamu.
Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tak ada seorang pun yang mengucapkan salam kepadaku, kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengembalikkan ruhku, hingga aku jawab salamnya”.
Anjuran ini berlaku bagi orang yang hadir di makan Rasul. Lalu, bagaimana dengan orang yang berada di belahan negeri dan orang yang dihalang-halangi kedatangannya oleh perampok, padahal mereka memendam kerinduan untuk bertemu Rasul.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Maka dari itu, Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda, “Siapa yang menyebut aku di sisinya, hendaklah dia membaca shalawat kepadaku”.
“Sesungguhnya, orang yang membaca shalawat untukku sekali saja, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas shalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali”, lanjutnya.
Demikianlah balasan shalawat atas Rasul yang diucapkan dengan lisan. [Din]