MENTERI Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyampaikan amalan yang dilakukan jika menghadapi tekanan dari dalam maupun luar negeri.
Kita ketahui bersama, saat ini Menteri Luar Negeri Indonesia merupakan seorang perempuan tangguh yang vokal menyuarakan perdamaian dunia khususnya di Palestina.
Tentu hal baik tidak akan mulus begitu saja. Akan banyak sekali rintangan yang datang untuk sampai pada tujuan.
Dikutip dari WardahBeauty, Retno menyampaikan perjalanan dalam perjuangan Indonesia menyuarakan Palestina pada dunia.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Ini amanat konstitusi, perdamaian dunia. Yang terjadi disana itu bukan masalah keagamaan, tetapi penjajahan. Maka dari itu harus kita enyahkan dari dunia ini.”
“Tekanan pasti banyak sekali. Dari luar pasti, dari dalam juga terkadang. Tetapi saya akan terus berjuang karena saya yakin betul yang saya perjuangkan adalah sesuatu yang benar,” ujar Retno.
Jika kita sudah menemukan alasan besar di balik yang kita lakukan, apalagi merupakan hal yang benar, maka teruslah berjuang.
Jika ditengah perjalanan mengalami kesulitan hingga terasa berat, silahkan diingat kembali, apa alasan memperjuangkan hal tersebut.
Baca juga: Hadiri Aksi Bela Palestina, Menlu Retno Marsudi Dapat Penghargaan Replika Mimbar Masjid Al-Aqsa
Ternyata Ini Amalan Menteri Luar Negeri Indonesia Agar Terus Kuat Walau Dapat Tekanan Efek Dukung Palestina
Retno Marsudi juga menyampaikan amalan yang ia lakukan ketika mendapat tekanan tersebut.
“Kalau sudah mendapatkan tekanan terlalu tinggi, yang saya lakukan puasa. Makanya saya sering puasa senin dan kamis. Dalam perjalanan, selalu benturannya itu dengan kebajikan. Dan saya enggak akan nyerah.”
“Kemudian pada saat shalat saya berdoa, Ya Allah lindungi saya dan beri saya keselamatan dunia akhirat. Orang banyak berdoa untuk akhirat, tapi buat saya sebagai pejabat yang diberi tanggung jawab amanah yang besar, saya juga memohon untuk dilindungi dan diberi keselamatan secara duniawi.”
Doa tersebut Retno panjatkan agar jangan sampai keputusan yang ia ambil adalah keputusan yang salah, keputusan yang penuh kebatilan untuk kehidupan negara.[Sdz]