ANAK kecilku, gadis berusia 6 tahun mencium anak laki-laki tetangganya. Dia memang menyukai film-film Disney Princess, tetapi dia tidak melihat itu sebagai konten dewasa sama sekali.
Sebagai ibu, aku khawatir tetapi tidak ingin bereaksi berlebihan. Aku tahu, anakku mengikuti film-film Disney TV dan aku diberitahu untuk mengawasi tontonan anakku.
Permasalahan ini ditanyakan oleh salah seorang ibu muslimah yang berdomisili di AS. Pasti sangat mengejutkan melihat putri kita yang berusia 6 tahun melakukan ini.
Film-film Princess Disney memang tampak sangat polos di permukaan, tetapi tidak jarang ada tindakan yang tidak dapat diterima dalam Islam seperti memiliki hubungan dan kontak fisik seperti berciuman di luar pernikahan.
Saran untuk mengawasi tontonan sejak awal adalah nasihat yang baik juga bahwa semakin dini kita mencoba melindungi anak dari terpapar tontonan seperti itu, semakin baik.
Jauh lebih sulit melakukannya ketika memasuki usia remaja yang seharusnya sudah mampu menentukan apa yang dapat diterima dan tidak.
Dengan menanamkan nilai-nilai dari usia muda, membuat mereka lebih kecil kemungkinannya jatuh ke dalam kesulitan di kemudian hari.
Baca Juga: Mencium Kaki Orang Tua dan Orang Shalih
Anak Kecilku Mencium Anak Laki-laki seperti di Film Disney
Apa pun yang dilihat oleh anak kita pada usia muda akan memberinya nilai tentang apa yang normal dan dapat diterima dan ia akan hidup dengan nilai-nilai ini.
Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk memantau apa yang anak-anak kita hadapi.
Dapat dimengerti mengapa kita, seperti halnya dengan banyak orang tua lainnya, tidak merasa ada salahnya dengan membiarkan mereka menonton film Disney.
Mungkin mereka tidak akan menangkap hal-hal halus yang tidak sesuai dengan Islam dan tidak pernah menindaklanjutinya.
Akan tetapi, kenyataan bahwa konten seperti itu terkadang sangat halus sehingga bahkan kita sebagai orang tua tidak memperhatikannya sehingga mudah terlewatkan.
Tentu saja, sulit pada zaman sekarang untuk mengatakan bahwa anak-anak tidak boleh terpapar pada media sama sekali ketika ada di mana-mana dan kadang-kadang tidak dapat dihindari.
Untuk melarangnya menonton hal-hal seperti itu hanya bisa memicu rasa penasaran yang dapat menyebabkannya memberontak di masa depan.
Sebaliknya, kita bisa mengatasinya dengan cara yang jauh lebih tepat. Alih-alih menghapus hal-hal semacam itu sepenuhnya, gantikan dengan yang lebih baik.
Lihat film lain yang tidak menyentuh hal-hal seperti pacaran dan berciuman. Ada banyak tayangan yang tersedia jadi seharusnya hal ini tidak terlalu sulit.
Kita juga dapat melibatkan anak dalam kegiatan lain selain menonton TV atau tayangan digital sehingga bisa membatasi akses ke layar TV.
Jika dia memiliki minat dalam kegiatan hands-on type, orangtua dapat memfasilitasinya.
Misalnya, jika dia menyukai seni dan kerajinan, belilah peralatan yang sesuai dan bermainlah bersamanya. Kerjakan berbagai hal dengannya.
Selain itu, kita mungkin perlu sedikit bicara dengannya tentang apa yang ia lihat dan lakukan sebelumnya.
Anak mungkin tidak melihat ada kesalahan dalam perilaku atau tontonannya. Penting untuk memberi tahu dia bahwa hal itu tidak baik untuk dilakukan.
Tentu saja, tidak perlu memarahinya atau membuatnya merasa sedih atas apa yang terjadi, tetapi ia perlu tahu bahwa ia tidak boleh melakukan hal itu.
Bersikaplah biasa-biasa saja dengan cara berbicara dengannya, lakukan pada saat keadaan sunyi dan dia tidak terganggu oleh hal-hal lain.
Dengan begitu, dia akan mengerti bahwa apa yang kita katakan itu serius dan dia perlu memperhatikannya.
Jelaskan dengan istilah yang sangat sederhana yang kita tahu dia akan mengerti dan tidak akan marah. [My/ind]
sumber: aboutislam.net