BAGAIMANA jika ada seseorang yang punya utang tapi belum bisa atau mampu bayar? Begini cara melunasinya dijelaskan oleh Motivator dari Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto W.
Caranya adalah meminta kemudahan kepada Allah agar mampu membayar utang-utangnya. Berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh agar utang-utangnya segera lunas. Insya Allah, Allah akan mudahkan orang tersebut untuk melunasi utang-utangnya.
“Jika seorang muslim memiliki utang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi utang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi utang tersebut di dunia”. (HR. Ibnu Majah).
Baca Juga: Persahabatan Renggang karena Utang
Jika Punya Utang Tapi Belum Bisa Bayar, Begini Cara Melunasinya
Bagi sobat yang saat ini sedang terjerat dengan utang atau yang ingin dilindungi dari utang maka dianjurkan berdoa sebagaimana doa Nabi berikut ini.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdoa di dalam shalat: Allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).”
Lalu ada yang berkata kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kenapa engkau sering meminta perlindungan dari utang?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Jika orang yang berutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Lalu kita membahas dari sudut pemberi utang. Pada prinsipnya hidup ini ada hukum sebab akibat. Siapa yang berbuat baik maka akan dibalas dengan kebaiakan, dan siapa yang berbuat buruk maka akan mendapatkan keburukan.
“Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat.
Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat.
Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim).
Jadi saat kita menolong orang lain apapun itu termasuk juga menolong dengan memberi utang maka Allah akan membalas kebaikan di dunia dan juga di akhirat.
Jadi yakinlah saat kita memberi utang kepada orang yang memang membutuhkan, Allah pasti akan membantu diri kita dikala kita sedang menghadapi musibah dan Allah akan menolong kita saat kita membutuhkannya di akherat kelak. Ini kuncinya.
Jadi, saat kita menolong orang lain niatkan untuk mencari ridho Allah. Saat kita memberi utang kepada orang lain niatkan untuk mencari ridho Allah.
Baca Juga: Hukum Utang bagi Seorang Muslim
Cara Menagih Utang
Kemudian bagaimana adab kita saat meminta/menagih utang. Sebagai pemberi utang maka kita berhak untuk mengingatkan tapi kalau menurut saya jangan juga memaksa untuk melunasinya.
Tugas kita hanya sebatas untuk mengingatkan dengan cara yang baik. Karena kita tidak tahu apakah penerima utang sudah longgar atau masih dalam kondisi sulit.
Jadi adab menagih utang itu dengan cara yang baik.
“Siapa saja yang ingin meminta haknya, hendaklah dia meminta dengan cara yang baik baik pada orang yang mau menunaikan ataupun enggan menunaikannya.” (HR. Ibnu Majah).
Lalu jika orang yang berutang, sedang tidak memiliki uang/kesulitan maka pemberi utang diminta untuk berbesar hati dan memberi keringanan dengan menangguhkan.
“Dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 280).
“Barangsiapa memberi tenggang waktu bagi orang yang berada dalam kesulitan untuk melunasi utang atau bahkan membebaskan utangnya, maka dia akan mendapat naungan Allah.” (HR. Muslim).
“Barangsiapa ingin mendapatkan naungan Allah ‘azza wa jalla, hendaklah dia memberi tenggang waktu bagi orang yang mendapat kesulitan untuk melunasi utang atau bahkan dia membebaskan utangnya tadi.” (HR. Ahmad).
Nah, ini yang penting dipahami bagi orang-orang yang suka memberi utang. Pahala bagi para pemberi utang itu luar biasa banyaknya.
Saat ia memberikan utang hingga jatuh tempo maka ia seperti bersedekah setiap harinya dengan jumlah yang diutangi.
Contoh sederhananya seperti ini. Saya memberi utang kepada teman sejumlah 1 juta dalam jangka waktu 1 bulan (30 hari), teman saya ini berjanji untuk melunasinya.
Selama 30 hari saya mendapatkan pahala seperti sedekah 1 juta setiap hari. Jadi saya akan mendapatkan pahala sedekah sebanyak 30 juta.
Coba bayangkan kadang kita itu masih sulit sekali sedekah 30 juta tetapi pahala sedekah sebanyak itu bisa kita dapatkan dengan hanya memberi utang 1 juta selama 30 hari. Setelah 30 hari uang kita akan kembali lagi (dibayar oleh penerima utang).[ind]