Berburu pahala dengan amalan yang sederhana bisa dilakukan dalam Islam. Maka dari itu alasan apalagi yang perlu kita ajukan untuk enggan berbuat kebaikan, jika memang surga mudah sekali digapai oleh orang-orang yang beriman. Salah satu amalan sederhana itu adalah berzikir dimana pahala seribu kebaikan bisa didapatkan dalam sehari.
Berikut ini hadis yang menunjukkan akan hal tersebut, dan Ustadz Rikza Maulan, Lc., M.Ag memberikan beberapa point penjelasan tentangnya:
عَنْ سَعْدٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكْسِبَ فِي الْيَوْمِ أَلْفَ حَسَنَةٍ؟ قَالَ وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ؟ قَالَ يُسَبِّحُ مِائَةَ تَسْبِيحَةٍ فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ وَتُمْحَى عَنْهُ أَلْفُ سَيِّئَةٍ (رواه احمد)
Dari Sa’d bin Abi Waqash ra berkata, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, bersabda, “Apakah kalian tidak mampu untuk mendapatkan seribu kebaikan dalam sehari?” Sahabat bertanya, “Siapakah diantara kami yang sanggup untuk melakukannya?” Maka beliau bersabda, “Bertasbih seratus kali (membaca dzikir subhabalallah), akan ditulis baginya seribu kebaikan dan dihapuskan darinya seribu kesalahan.” (HR. Ahmad)
Takhrij Hadis:
1. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya, pada Musnad Sa’d bin Abi Waqqash, hadits no 1414.
2. Diriwayatkan juga oleh Imam Muslim dalam Shahihnya, hadits no 4966 dan Imam Tirmidzi dalam Sunannya, hadits no 3385.
Baca Juga: Kebaikan tanpa Batas
Pahala Seribu Kebaikan dalam Sehari dengan Membaca Zikir ini
Hikmah Hadis:
1. Mendapatkan kebaikan yang besar tidak selalu harus dilakukan dengan amalan yang besar, namun kebaikan yang besar dapat juga dilakukan dengan amalan-amalan yang ringan dan sederhana.
Oleh karenanya jangan meremehkan suatu amal kebaikan pun, karena kita tidak mengetahui amal kebaikan manakah yang kita lakukan yang dapat mengantarkan pada ridha Allah subhanahu wa ta’ala dan dapat mengetuk pintu surga.
Bisa jadi sebuah amalan ringan justru yang akan mengantarkan seseorang masuk ke dalam surga, jika dilakukan dengan baik, benar dan ikhlas.
2. Bahwa nahkoda dalam amal perbuatan manusia adalah hati. Hati lah yang akan menggerakkan anggota badan untuk melakukan suatu amalan kebaikan. Hati pula lah yang akan dapat menentukan bobot dan timbangan suatu amal perbuatan, apakah memiliki nilai yg mulia di sisi Allah subhanahu wa ta’ala atau tidak?
Karena hanya amal yg ikhlas sajalah yg akan mendapatkan nilai yang mulia di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Sedangkan pelabuhan dalam keikhlasan adalah hati seseorang. Oleh karenanya, salafuna shaleh mengingatkan agar senantiasa menyibukkan hati dengan hal-hal yang baik, agar terhindar dari hal-hal yang tidak baik:
إن القلوب إذا لم تشغلها بالذكر، شغلتها الصغائر
Sesungguhnya hati itu jika tidak disebutkan dengan zikir, maka ia akan disibukkan dengan shagha’ir.
3. Bahwa diantara amalan ringan yang memiliki balasan kebaikan yang sangat besar adalah berzikir menyebut nama Allah subhanahu wa ta’ala, khususnya dengan mengucapkan lafaz tasbih, yaitu “Subhanallah” (Mahasuci Allah subhanahu wa ta’ala). Karena lafaz zikir yang ringan ini, jika dibaca sebanyak seratus kali oleh seorang muslim, maka ia akan mendapatkan dua keutamaan sekaligus, yaitu :
1) Akan mendapatkan seribu kebaikan, berupa balasan pahala kebaikan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
2) Akan dihapuskan seribu kesalahan, yaitu berupa ampunan dari dosa yang telah dilakukannya.
4. Maka di sela-sela keseharian dan aktivitas serta pekerjaan yang kita lakukan, mari perbanyak zikir dengan mengucapkan “Subhanallah” (Maha Suci Allah Swt). Dan jika memungkinkan dibaca hingga seratus kali dalam satu hari, dengan harapan bahwa dengan dzikir tersebut akan menambah seribu kebaikan bagi kita dan juga menggugurkan seribu kesalahan dari diri kita.
Wallahu A’lam
[Ln]