SEORANG gadis bernama Malika membuat surat cinta untuk Rasulullah saw. Malika adalah siswa sekolah menengah berusia enam belas tahun dari Atlanta, Georgia.
Dia, seperti banyak remaja lainnya, sering menemukan dirinya terjebak di antara dua dunia yang sangat berbeda, sebagai seorang muslim di negeri mayoritas non muslim.
Baca juga : Saat Rasulullah Melihat Fajar Terbit dalam Perjalanan
Surat cinta Malika untuk Rasulullah SAW
Dia adalah siswa sekolah menengah yang berjuang untuk menemukan tempatnya di lingkungan yang sering bertentangan dengan nilai-nilai dan cara hidupnya. Begini isi surat cinta Malika untuk Rasulullah SAW:
Dear Nabi Muhammad (SAW),
Aku menulis surat ini sambil meneteskan air mata dalam diam dan dengan hati yang hancur. Aku berjuang keras karena tidak bisa menghormatimu atau juga tidak bisa mengenalmu.
Aku hanya mendengar cerita tentang betapa hebatnya dirimu tetapi tidak pernah mengerti bagaimana dirimu bisa menginspirasi diriku secara langsung.
Pada usia delapan tahun, aku kehilangan ibuku karena kanker. Dia adalah ibu yang luar biasa bagiku. Dia taat beragama dan aku selalu ingat dia selalu menyebut namamu setiap kali dia berbicara.
Sepanjang hidupku, aku selalu diberitahu bahwa aku terlihat seperti ibu dan aku diharapkan juga mewarisi ketaatanya.
Ini selalu membuatku sedih karena aku tidak pernah merasa mampu untuk hidup sepert wanita yang luar biasa ini. Aku ingat dia bercerita kepadaku bagaimana dia jatuh cinta pada Islam.
Dia mengatakan kepadaku bahwa dia diberi buku tentang kehidupanmu dan dia tidak bisa percaya bahwa manusia seperti itu pernah ada di dunia.
Dia menghabiskan malam dengan berbicara kepadaku tentang kisah ini dan mengirimkan shalawat dan salam untuk dirimu.
Aku akan mengakui bahwa aku menghindarimu setelah dia meninggal. Mengingat dirimu berarti mengingatnya dan itu terlalu menyakitkan.
Aku tidak tahu bagaimana harus berterima kasih karena telah memberikan kemudahan pada saat-saat terakhirnya di dunia ini. Ketika aku melihat dia kesakitan, dia akan membisikkan doa dan mengirimkan salam untuk dirimu.
Aku belum pernah memiliki kekuatan untuk menghormati dirimu sebelum ini, tetapi aku akan berkata dengan jujur bahwa aku mencintaimu. Aku mencintaimu karena telah hadir sebagai contoh bagi kami bagaimana harus menjalani hidup.
Terima kasih telah memberikan ibuku harapan melalui tahap akhir kematiannya, untuk membebaskan umat manusia melalui teladan dirimu yang berharga, karena membiarkan gadis-gadis sepertiku dilahirkan dari ibu seperti ibuku. Terima kasih pembawa risalah terkasih (SAW).
Hari lahir dirimu sangat berarti bagiku karena itu adalah hari dimana umat manusia diberi hadiah dengan kehadiran dirimu.
Ini adalah hari ketika dunia kami berubah melalui kemampuan dirimu menyentuh hati banyak orang. Kami sangat menghormati dan sangat mencintaimu, Ya Rasulullah.
Cinta,
Malika
[MRR/aboutislam.net]