KETERAMPILAN dasar untuk anak ini sudah seharusnya diajarkan oleh para orangtua. Walaupun, orangtua mempunyai naluri untuk melindungi anak-anaknya.
Namun terkadang cara melindungi orangtua malah menjadi sebab anaknya tidak mandiri ketika dewasa kelak. Orangtua tidak memberikan bekal bagaimana menjalani kehidupan yang cukup kepada anak.
Pola asuh seperti ini kelak akan merepotkan orangtua dan orang di sekitar anak, misalnya ketika sudah dewasa tidak cukup tangguh untuk mengurus kebutuhan pribadinya, tidak bisa mencuci piring, tidak biasa mengupas buah hingga tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Baca Juga: Pentingnya Keterampilan Komunikasi untuk Anak-Anak
10 Keterampilan Dasar untuk Anak
Berikut 10 keterampilan dasar yang sebaiknya orangtua ajarkan kepada anak:
1. Pekerjaan rumah
Melibatkan anak dalam berbagai pekerjaan mengurus rumah akan membuatnya lebih bertanggung jawab, perhatian, inistiatif, serta melatihnya mampu bekerja sama dengan orang lain.
Kemampuan dasar yang sebaiknya anak-anak miliki di antaranya;
– Menyapu dan membersihkan debu.
– Membersihkan halaman, membuang sampah, mencabut rumput, dan menyiram tanaman.
– Merapikan kamar, buku, atau mainan.
– Mencuci piring.
2. Membuat makanan
Anak-anak harus bisa memasak makanan sederhana. Jangan biasakan anak untuk membeli makanan lewat layanan pesan antar. Berikut kemampuan yang sebaiknya dapat dilakukan:
– Mencuci, mengupas, dan memotong sayur dan buah.
– Menanak nasi dan memanaskan makanan.
– Membuat sup, mengoles selai di roti.
– Merebus air atau makanan instan seperti mie dan pasta.
– Memasak telur.
– Membuat susu.
3. Mengurus pakaian
Akan tiba saatnya anak harus hidup jauh dari orangtuanya. Ketika anak beranjak dewasa dan meniti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bisa saja mereka memutuskan untuk tinggal jauh dari orangtua, misalnya meneruskan ke pesantren atau kuliah di luar kota atau luar negeri.
Dalam menjalani kehidupan yang mandiri, anak akan menghadapi tumpukan pakaian kotor setiap harinya. Bayangkan jika mereka tidak terbiasa mencuci dan menyetrika pakaiannya sendiri.
Mencuci pakaian pun ada caranya, misalnya bagaimana pakaian tidak lagi bau apak atau tidak kelunturan baju lainnya. Jadi belajar mencuci baju adalah wajib bagi anak-anak.
Berikan contoh bagaimana Anda melakukannya, lalu minta ia mengikuti. Perhatikan keamanannya ketika ia menggunakan mesin cuci atau setrika dan melakukan tahapan di bawah ini:
– Memisah pakaian putih dan berwarna.
– Memasukan pakaian dan menambahkan deterjen ke dalam mesin cuci.
– Mengoperasikan mesin cuci.
– Mengucek pakaian dan menghilangkan noda.
– Melipat atau menggantung pakaian.
4. Mengatur keuangan
Mintalah anak untuk mengatur uang jajannya. Mulai dari uang jajan harian, mingguan kemudian lanjut ke uang jajan bulanan. Jangan berikan anak uang tambahan saat uangnya habis tidak pada waktunya. Kita sedang mendidik mereka untuk mengelola uang dengan bijak. Selain itu, bisa juga dengan mengajarkannya tentang:
– Membuat pencatatan pemasukkan dan pengeluaran uang.
– Membuat anggaran perencanaan pemasukkan dan pengeluaran.
– Menyisihkan uang dan menghindari pengeluaran uang pada hal-hal yang tidak dibutuhkan.
– Mendorong kebiasaan menabung dan beramal.
– Mengajarkan cara menggunakan ATM.
5. Berbelanja
Berbelanja bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. Jangan sungkan mengajak anak pergi belanja ke supermarket hingga ke pasar. Banyak hal yang bisa dipelajari oleh anak. Apa saja yang bisa mereka pelajari?
– Membuat daftar belanja.
– Mengenal merk dan perbandingan harga.
– Mengerti detail nutrisi dan volume atau ukuran/berat barang.
– Memahami diskon pada barang.
– Membayar barang.
6. Pertolongan pertama
– Ajarkan anak untuk mengerti kegunaannya kotak P3K dan apa saja yang harus dilakukan jika terjadi hal-hal membuat diri mereka terluka.
Hal ini akan sangat membantunya dalam keadaan darurat, baik di rumah ataupun di tempat-tempat umum seperti sekolah. Bukan hanya berguna bagi diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Ajarkan kepada mereka tentang:
– Cara menggunakan kotak P3K.
– Membersihkan dan menutup luka kecil.
– Menelpon dokter, klinik, atau emergensi dalam keadaan darurat.
7. Komunikasi dasar
Sebagai makhluk sosial, anak pun akan mengalami interaksi dengan beragam manusia dengan berbagai karakter. Untuk itu, ajarkan anak skill komunikasi dasar berikut
– Cara berinteraksi di sekolah, keluarga, orang yang lebih muda atau tua, serta orang yang belum dikenal.
– Membuat surat.
– Mengirim pesan atau email.
– Mengisi formulir.
– Berbicara di depan umum atau presentasi.
8. Manajemen waktu
Dorong anak untuk menghargai dan bertanggung jawab terhadap waktu, biasakan ia selalu melakukan aktivitas dengan tepat waktu. Caranya dengan:mengatur waktu untuk makan, beribadah, belajar, bermain, menonton televisi, mandi dan tidur.
Memanfaatkan waktu senggang untuk hal-hal bermanfaat, seperti membaca buku atau membuat kerajinan tangan.
9. Membuat keputusan
Keterampilan dasar yang sangat penting adalah bagaimana membuat keputusan. Hal ini penting untuk membuat anak menjadi lebih percaya diri dan bertanggung jawab.
– Identifikasi apa yang perlu diputuskan.
– Mengumpulkan fakta dan informasi untuk keputusan akhir.
– Identifikasi pilihan lainnya serta mengevaluasinya.
– Menentukan pilihan terbaik.
– Mengatur skala kebutuhan atau prioritas.
– Meninjau keputusan, apakah sesuai dengan ekspektasi atau tidak
-Mendidik anak agar mampu membuat keputusan sendiri bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan latihan terus menerus hingga ia terbiasa mengambil keputusannya sendiri.
Latihan bisa dimulai dengan memutuskan mau makan atau minum apa dan memilih baju sendiri
10. Membela diri sendiri
Membela diri sendiri bukan tidak selalu berkaitan dengan bagaimana menghadapi orang yang telah bersikap tidak adil, anak yang suka membully atau berani mengatakan tidak untuk hal yang tidak sesuai. Mengatasi masalahnya sendiri juga termasuk ke dalam membela diri sendiri.
10 keterampilan dasar ini tidak diajarkan di sekolah, semua pengajaran dan latihan di lakukan di rumah bersama orangtua.
(Maya/Cms]
sumber: ruangguru.com