Maka sangat penting bagi setiap keluarga untuk menguatkan daya tahan, agar tidak mudah terlemahkan oleh berbagai persoalan. Di antara hal yang harus diwaspadai oleh pasangan suami istri adalah hadirnya racun pernikahan.
Suami dan istri setelah melewati masa-masa yang panjang dalam kehidupan berumah tangga, berpeluang memiliki berbagai endapan atau residu, dampak dari interaksi dengan berbagai persoalan sehari-hari. Endapan emosi negatif yang berlangsung dalam waktu lama, bisa menjadi racun yang berbahaya bagi keutuhan keluarga.
Baca juga: Hindari 6 Sebab Rusaknya Hati (Part 2)
Di antara racun pernikahan adalah mengabaikan komitmen. Racun ini jika dibiarkan, pelan tapi pasti akan menghancurkan keutuhan rumah tangga. Bisakah dibayangkan, bagaimana bentuk rumah tangga, apabila tanpa komitmen? Pasti, seperti layangan putus.
Salah satu pengikat hubungan antara suami dan istri adalah komitmen. Pasangan suami istri terikat oleh komitmen, sejak mereka melakukan prosesi akad nikah, untuk bersama-sama menjalani kehidupan berumah tangga sesuai ajaran agama.
Semestinya komitmen ini selalu dijaga dan tidak diabaikan, sehingga menjadi ikatan sakral yang tidak mudah dirusak dan diurai oleh keduanya. Paling tidak, ada empat komitmen pasangan suami istri.
Pertama, komitmen untuk menjalankan ketaatan kepada Allah.
Kedua, komitmen untuk bersama-sama meraih keberkahan dalam kehidupan.
Ketiga, komitmen untuk bersama-sama melaksanakan peran kerumahtanggaan.
Keempat, komitmen untuk menghadirkan kebahagiaan.
Jaga selalu empat komitmen ini dalam kehidupan pernikahan. Contoh perilaku mengabaikan komitmen, adalah ketika suami atau istri sudah mulai mengembangkan kesenangan kepada hal-hal yang menyimpang.
Perilaku mencari kesenangan dengan cara selingkuh, ‘jajan seks’, narkoba, minuman keras, dan hal-hal lain yang negatif, adalah contoh mengabaikan komitmen yang nyata. Mungkin alasannya adalah untuk menghilangkan kebosanan, atau untuk pelarian dari kondisi yang tidak nyaman bersama pasangan.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com