BEKERJA lebih mulia dari meminta-minta. Meskipun hanya mencari kayu bakar untuk dijual.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Cukuplah seseorang dikatakan berdosa jika melalaikan orang yang wajib ia beri nafkah.” (HR. Abu Daud)
Seseorang bertanya kepada Nabi, “Ya Rasulullah, pekerjaan apkah yang paling baik?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Pekerjaan dari seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang baik.” (HR. Ahmad)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu lebih besar pahalanya dibandingkan dengan satu dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, satu dinar yang engkau sedekahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang engkau berikan kepada orang miskin.” (HR. Muslim)
**
Tawakal itu bukan tidak bekerja. Sebaliknya, justru dengan giat bekerja tawakal seseorang menjadi lebih sempurna.
Karena meskipun Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam manusia yang paling dekat dan sangat dicintai Allah subhanahu wata’ala, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menafkahi keluarga beliau.
Jangan salah paham dengan makna tawakal. Bekerjalah yang giat, kata Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, seorang lelaki yang mencari kayu bakar untuk dijual, jauh lebih baik dari mereka yang hanya meminta-minta. [Mh]