AGAR Al-Quran bisa menjadi penolong harus diyakini bahwa Al-Quran merupakan kitab pedoman hidup dan petunjuk bagi kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kedudukan Al-Quran yang agung di sisi Allah menjadikannya mampu memberi syafaat atau pertolongan kepada manusia di hari akhirat.
Sebagaimana dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari Kiamat. Puasa akan berkata, “Wahai Rabbku, aku telah menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafaat karenaku.” Al-Quran pun berkata, “Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafaat karenaku.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Maka syafaat kedunya pun diterima.” (HR. Ahmad).
Dalam riwayat lain, Rasul juga bersabda:
Bacalah Al-Quran karena sesungguhnya ia akan datang memberi syafaat bagi pembacanya di hari Kiamat. (HR. Muslim).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Namun ternyata untuk mendapatkan syafaat Al-Quran ini ada persyaratannya. Yaitu dengan menghindari dua sikap yang tidak disukai oleh Al-Quran, yakni al-hajrul dan al-haraju.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa hajrul Quran adalah apabila dibacakan Al-Quran, mereka banyak membuat kegaduhan dan sibuk dengan pembicaraan-pembicaraan lain yang melalaikan mereka, sehingga mereka tidak mendengarkan Al-Quran dan berpaling dari Al-Quran.
Baca juga: Kultum Ramadan Hari Kesembilan, Mereka yang Sukses di Bulan Ramadan
Kultum Ramadan Hari Kesepuluh, Agar Al-Quran Bisa Menjadi Penolong
Hajrul Quran juga maksdunya tidak mengimani dan membenarkannya, tidak mentadaburi dan berusaha memahami ayat-ayatnya, tidak melaksanakan perintah di dalamnya, tidak menjauhi larangan di dalamnya, lebih menyukai syair-syair ataupun nyanyian yang sia-sia, dan tidak menjadikan Al-Quran sebagai jalan hidup.
Adapun al-haraju adalah sikap penghinaan dengan menjadikan Al-Quran sebagai sesuatu yang batil.
Sebagaimana firman Allah, dengan mengambil contoh perilaku orang kafir:
Dengan menyombongkan diri terhadap Al-Quran itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari. (QS. Al-Mu’minun: 67).
Termasuk dalam sikap ini adalah apa yang dilakukan orang-orang liberal yang menyatakan bahwa Al-Quran adalah sesuatu yang sudah usang.
Al-Quran adalah hasil budaya Arab yang tidak bisa digunakan di luar Arab. Al-Quran perlu direvisi agar bisa mengikuti perkembangan zaman, dan lain sebagainya.
Termasuk dalam sikap al-haraju juga adalah menjadikan ayat-ayat Al-Quran sebagai alat legitimasi terhadap perbuatan atau keyakinan yang tidak benar, serta menjadikan Al-Quran sebagai alat kampanye kebatilan.
Karena semua itu adalah bentuk dari sikap penghinaan terhadap Al-Quran.
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]