ChanelMuslim.com – Ath-Thufail bin Amr Ad-Dausi telah mendengar perkataan kaum kafir Quraisy tentang bahaya Nabi Muhammad. Ia telah bertekad untuk tidak mendekat kepada Nabi Muhammad dan tidak mau mendengarkan ucapannya sedikitpun.
Hingga saat ia mendatangi ka’bah untuk melakukan peribadatan di depan berhala-berhala. Ia berusaha menutupi telinganya dengan kapas karena khawatir mendengar sesuatu dari perkataan Nabi Muhammad.
Tapi begitu ia memasuki masjid, ia mendapati Nabi Muhammad sedang berdiri melakukan shalat dekat Ka’bah bukan seperti ibadah yang biasanya ia dan kaumnya lakukan. Ia tertarik melihat cara ibadah Nabi Muhammad, dan ia merasa senang dengan pemandangan yang ada dihadapannya itu.
Baca Juga: Perjalanan Ath-Thufail bin Amr Menuju Islam
Kisah Masuk Islamnya Ath-Thufail bin Amr Ad-Dausi
Iapun mendekati Rasulullah sedikit demi sedikit, hingga ia dapat mendengarkan ucapan yang keluar dari mulut Rasulullah Saw. Ia berbisik di dalam hatinya, “Celaka kamu Wahai Thufail! Kamu adalah seorang yang cerdas dan seorang penyair. Kamu dapat membedakan antara yang baik dan buruk.
Lalu apa yang menghalangimu untuk mendengarkan apa yang diucapkan orang ini? Jika yang dibawanya adalah kebaikan, maka akan aku terima. Jika itu adalah keburukan, maka akan kau tinggalkan”
Ath-Thufailpun, mengikuti Rasulullah saat pulang ke rumahnya. Begitu Rasulullah memasuki rumahnya, iapun turut masuk. Ia menceritakan semua perkataan orang-orang Quraisy kepada Rasulullah dan mengenai kekhawatirannya dengan ucapan Rasulullah Saw.
“Kemudian kehendak Allah berkata lain, sehingga aku mendengar sebagian ucapanmu dan aku menganggap hal itu adalah baik. Maka ceritakanlah urusanmu kepadaku!” pinta ath-Thufail kepada Rasulullah.
Rasulpun menceritakan tentang Islam dan dirinya sebagai utusan Allah. Beliau juga membacakan untuknya surah al-Ikhlas dan al-Falaq. Ath-Thufail menceritakan, “Demi Allah, aku tidak pernah mendengarkan sebuah ucapan yang lebih baik daripada ucapan beliau. Dan aku tidak pernah melihar urusan yang lebih lurus daripada urusannya.
Pada saat itu, aku bentangkan tanganku kepadanya, dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Akupun masuk Islam.” [Ln]