ChanelMuslim.com – Iringi Keburukan dengan Kebaikan, Tafsir Surah Hud ayat 114
Tiap manusia pasti pernah melakukan dosa. Kadang kita tahu tapi tak peduli, kadang juga kita tidak sadar dan akhirnya menjadi biasa.
Begitulah manusia, jika telah terlena dengan apa yang ada dihadapannya, entah itu baik atau buruk, namun secara nyata ia menikmati perbuatan itu. Ia lupa bahwa tidak semua yang menguntungkan dirinya mendapat nilai disisi Allah.
Baca Juga: Hidup Ini Panggung Sandiwara, Tafsir Al-Ankabut Ayat 64
Iringi Keburukan dengan Kebaikan, Tafsir Surah Hud ayat 114
Kita hidup tentunya harus berdasarkan apa yang Allah kehendaki, bersikap waspada dengan terus belajar tentang syariat Islam.
Namun, bagaimana jika dosa telah terjadi, apa taubat saja cukup?
Perlu kita ketahui bahwa taubat tidak hanya berupa permintaan maaf kepada Allah saja, namun ia melahirkan konsekuensi untuk melakukan dua hal:
Yang pertama: Menjauhi perbuatan dosa yang telah dilakukan
Yang kedua: Mengiringi kesalahan yang telah kita perbuat dengan amal shalih, sebagaimana dalam surah hud ayat 114:
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.
Pada ayat di atas ada kalimat إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ( Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk)
Dalam tasir Asy-Syaukani, kalimat الْحَسَنَاتِ (kebaikan) mengacu pada amal apapun yang telah Allah jadikan baik dan berpahala. Dan kalimat السَّيِّئَاتِ (keburukan) mengacu pada amal apapun yang telah Allah jadikan buruk atau berdosa.
Itu artinya kebaikan dan keburukan ditentukan oleh syariat Allah, bukan oleh manusia.
Kebaikan tertinggi adalah mengucapkan dan mengakui kandungan kalimat syahadat, karena dengan syahadat dapan menghapus dosa atau kesalahan yang paling besar yaitu kekufuran.
Ini dibuktikan dengan janji Allah, bahwa seorang muslim yang telah melakukan maksiat atau dosa besar ia tidak akan selamanya di neraka karena kebaikannya berupa iman kepada Allah telah menyelamatkannya dari kekekalan di neraka.
Betapa beruntungnya menjadi muslim seberat apapun dosa mereka Allah tetap akan menyelamatkannya dari keabadian di neraka.
Namun, walaupun begitu kita tentunya enggan untuk mencicipi sedikitpun neraka. Maka yang perlu dilakukan adalah segera mengganti setiap keburukan kita dengan amal shalih, minimal setara dengan kesalahan yang telah kita perbuat.
Sebagai contoh, jika seseorang pernah berbuat dosa mencuri maka iringilah taubat dengan banyak bersedekah.
Atau menyakiti hati orang lain, maka iringi dengan meminta maaf dan berbuat baik kepadanya.
Selain itu kita juga bisa senantiasa berdzikir kepada Allah dengan mengucapkan sebagaimana dalam sebuah hadits yang berbunyi:
Bukankah Rasululllah shallallahu ‘alahi wasallam berkata: “Sesungguhnya apabila engkau berkata: “Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar walaa haula wa laa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adhim” dapat menghapuskan dosa?
Kebaikan (الْحَسَنَاتِ) disini juga bisa dengan kita menjaga shalat kita, karena tujuan shalat adalah untuk mencegah kemungkaran:
اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنۡهٰى عَنِ الۡفَحۡشَآءِ وَالۡمُنۡكَرِؕ
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. (Al-Ankabut: 45)
Jika kita memaksimalkan kesadaran kita pada lima waktu shalat yang telah ditetapkan kemudian menggantungkan segala aktivitas kita pada lima waktu shalat ini, hingga kita bisa tertidur di malam hari tanpa melakukan kesalahan karena telah menghayati efeknya atau bahkan Allah mengampuni dosa yang secara tidak sadar telah kita lakukan.
Maka tidak heran jika para ulama banyak menyebut bahwa kebaikan yang dimaksud di ayat ini adalah melaksanakan shalat lima waktu, karena pengaruhnya yang begitu besar dalam menjaga kita pada dosa. [Ln]