ChanelMuslim.com – Kisah kelahiran Nabi Isa adalah salah satu kekuasaan Allah. Alasannya adalah beliau bisa lahir dari rahim seorang wanita yang tidak pernah disentuh oleh pria. Beliau adalah seorang lelaki yang lahir dari rahim seorang perawan nan suci bernama Maryam.
Ibunya merupakan anak perempuan dari seorang lelaki pilihan Allah bernama ‘Imran dari keturunan Bani Israil (anak-anak Nabi Ya’kub ‘alaihissalam).
Baca Juga: Kisah Dakwah Nabi Isa
Allah Menciptakan apa yang Dikehendaki-Nya
Dilansir channel telegram Kisah-kisah Hikmah, keluarga Imran ini merupakan salah satu keluarga yang dipilih Allah mendapatkan keistimewaan dari-Nya berupa nikmat kenabian.
Allah Ta’ala telah mengabarkan kepada kita bahwa Nabi Isa dilahirkan tanpa proses pernikahan ibunya Maryam dengan seorang lelaki. Artinya, beliau lahir tanpa ayah.
Ketika Maryam bertanya dengan penuh rasa heran saat mendapat kabar gembira berupa seorang putra yang akan lahir dari perutnya tanpa ‘sentuhan’ seorang lelaki, Allah menjelaskan dan menegaskan kepadanya serta kepada kita semua.
كَذَٰلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
“Demikianlah Allah, yang menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Ia sudah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Ia hanya cukup mengatakan kepadanya, “jadilah kamu”, lalu jadilah ia.” (Ali’Imran: 47)
Proses penciptaan beliau adalah dengan ditiupkannya roh ke dalam rahim ibunya, Maryam. Kemudian, Allah katakan kepadanya, “kun” (jadilah), sebagaimana yang Allah sebutkan pada ayat sebelumnya.
Seketika itu, Maryam hamil sebagaimana wanita pada umumnya dan kemudian melahirkan Nabi Isa sebagai seorang anak manusia.
Baca Juga: Di Buku Agama SD Ini, Nabi Isa Disebut Nabi Terakhir
Kisah Kelahiran Nabi Isa
Sungguh, penciptaan ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Alquran,
وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ آيَةً وَآوَيْنَاهُمَا إِلَىٰ رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَمَعِينٍ
“Dan telah Kami jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya sebagai tanda (kekuasaan kami), dan Kami lindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.” (Al-Mu’minun: 50)
Ayat-ayat yang menerangkan tentang proses kelahiran Nabi Isa ‘alaihissalam di atas merupakan bantahan tehadap tuduhan orang-orang Yahudi, yang menganggap Maryam telah berzina.
Allah telah menegaskan tentang kesucian wanita ini dari perbuatan keji itu. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ
“Dan (ingatlah) Maryam putri ‘Imran yang memelihara kemaluannya (dari perbuatan keji). Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan kitab-kitab-Nya, dan dia itu termasuk orang-orang yang taat.” (At-Tahriim: 12).
Saat bayi, Nabi Isa telah diberi mukjizat oleh Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan dia (Isa) berbicara kepada manusia dalam buaian (ketika ia bayi) dan juga ketika sudah dewasa. Dan dia itu termasuk orang-orang yang saleh.”(Ali-‘Imran: 46)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَمْ يَتَكَلَّمْ فِي الْمَهْدِ إِلَّا ثَلَاثَةٌ: عِيسَى
“Tidak ada seorangpun yang berbicara sewaktu kecilnya kecuali tiga orang: (satu di antara mereka adalah) Isa.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika menafsirkan surah Ali ‘Imran ayat 46, Imam Ibnu Katsir mengatakan, “Ia (Isa bin Maryam) mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah semata tanpa kesyirikan pada saat ia masih kecil sebagai mukjizat dan tanda (kenabian), serta saat beliau sudah dewasa ketika Allah wahyukan kepadanya untuk melaksanakan urusan itu (dakwah).” [Cms]