PARA ulama yang memiliki kesamaan nama ini seringkali membuat para pembaca mengira nama-nama tersebut adalah orang yang sama, padahal bukan.
Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan beberapa contoh nama-nama ulama yang sama tapi berbeda orangnya dan zamannya.
Baca Juga: Balam bin Baura, Ulama Pemburu Dunia
Para Ulama yang Memiliki Kesamaan Nama
Abu Hatim
Ada dua Abu Hatim yang terkenal, dan sama-sama imam ahli hadits, yaitu Abu Hatim Ar Razi dan Abu Hatim Al Bustiy (ini lebih dikenal dengan Imam Ibnu Hibban).
Abu Hatim Ar Razi, nama aslinya Muhammad bin Idris bin Al Mundzir. Lahir di Ray, tahun 811 M, wafat 890 M. Dia seangkatan dengan Imam Bukhari. Anaknya Abdurrahman bin Abi Hatim juga seorang imam hadits terkenal, penyusun kitab Al Jarh wat Ta’dil.
Ada pun Abu Hatim bin Hibban, dia adalah Muhammad bin Hibban, dia sedikit lebih junior dibanding Abu Hatim Ar Razi, lahir 884M, wafat 965M. Dia penyusun kitab Shahih Ibnu Hibban dan Ats Tsiqaat. Namun, dia juga pakar dalam fiqih, kedokteran, sejarawan, astronomi, bahasa, dan mutakallim.
Ibnu Hajar
Ada dua Ibnu Hajar, yaitu Ibnu Hajar Al ‘Asqalani dan Ibnu Hajar Al Haitsami (ada yang menulis Al Haitsami), keduanya sama-sama bermazhab Syafi’i.
Ibnu Hajar Al ‘Asqalani, dia adalah Ahmad bin Ali Al Kinani Al ‘Asqalani, lahir 1372M wafat 1449M. Baik lahir, besar, dan wafat, di Mesir. Kepakarannya adalah ahli hadits, fiqih, dan sejarah. Karya-karyanya: Fathul Bari, Tahdzibut Tahdzib, Taqribut Tahdzib, Al Ishabah fi Tamyiz Ash Shahabah, dll. Beliau pada puncak kepakaran ilmu hadits, pada zamannya dia anggap Amirul Mukminin fil hadits. Dalam kitab-kitab hadits dan syarah, beliau sering disebut dengan Al Hafizh.
Ibnu Hajar Al Haitsami Al Makki, dia adalah Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali. Beliau lebih junior dibanding Ibnu Hajar Al ‘Asqalani, lahir di Mesir 1503 M, wafat 1560 M di Mekkah. Pakar fiqih dan ahli kalam, dan Beliau alumni Al Azhar. Karya-karyanya seperti Al Fatawa Al Haditsiyah, Az Zawajir, Tuhfatul Muhtaj, dll.
Ibnu Qudamah
Ada dua Ibnu Qudamah, yaitu Abu Muhammad bin Qudamah Al Maqdisi dan Abul Faraj bin Qudamah Al Maqdisi. Keduanya sama-sama Hambali.
Abu Muhammad bin Qudamah, dia Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah. Lahir tahun 1147 M di Jama’il, wafat 1223 M di Damaskus.
Dia adalah tokoh besar mazhab Hambali, jika di mazhab Syafi’i, dia adalah Imam An Nawawinya. Dialah yang mengumpulkan pandangan resmi mazhab Hambali dalam kitabnya: Al Mughni.
Selain itu, karyanya yang lain adalah Al Kafi fil Fiqhi Imam Ahmad, ‘Umdatul Fiqh, dll. Dia dijuluki dengan Muwaffaquddin.
Ada pun Abul Faraj bin Qudamah Al Maqdisi, dia lebih junior, lahir 1200 M, wafat 1283 M di Damaskus.
Dia salah satu guru hadisnya Imam An Nawawi. Julukannya adalah Syamsuddin. Di antara karyanya: Asy Syarh Al Kabir, Mukhtashar Minhaj Al Qashidin, dll.
Ath Thabari
Ada dua Ath Thabari, yaitu Abu Ja’far bin Jarir Ath Thabari (biasa dikenal dengan Ibnu Jarir), dan Muhib Ath Thabari.
Abu Ja’far bin Jarir Ath Thabari, dia adalah Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir. Lahir 839 M di Thabaristan, wafat 923M di Baghdad.
Imam di bidang fiqih, mujtahid mutlak, bahkan fiqihnya menjadi mazhab sendiri yaitu Jariri, hanya saja mazhab tersebut telah punah.
Dia juga imamnya para ahli tafsir, dan sejarawan. Kitab tafsirnya menjadi kitab tafsir tertua dan induk terbesar tafsir, yaitu Jami’ul Bayan yang lebih dikenal dengan: Tafsir Ath Thabari.
Karya lainnya yang rata-rata berjilid-jilid: Tarikhul Imam wal Muluk, Tahdzibul Atsar, dll.
Ada pun Muhibuddin Ath Thabari, dia adalah Abul Abbas, Ahmad bin Abdullah bin Muhammad Ath Thabari, dia lahir 4 abad setelah Ibnu Jarir, yaitu 1218 M di Mekkah, wafat 1295 M juga di Mekkah.
Dia imam fiqih mazhab Syafi’i. Di antara karyanya: Khulashah Siyar Sayyid Al Basyar, Ar Riyadh An Nadhrah fil Manaqib Al ‘Asyrah, Dzakhair Al’ Uqba fil Manaqib Dzawil Qurba, dll.
Baca Juga: Inilah Pandangan Para Ulama tentang Hari Ibu
Al Qurthubi
Ada dua Al Qurthubi yaitu Abu Abdillah Al Qurthubi (ahli tafsir terkenal) dan Abul ‘Abbas Al Qurthubi.
Abu Abdillah Al Qurthubi adalah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar bin Farh. Lahir 1204 M di Qurthubah (Kordoba), Spanyol, wafat 1273 di Menya (Mesir). Fiqihnya adalah Maliki, aqidahnya Asy’ariy.
Dia pakar tafsir, fiqih, hadits, dan bahasa. Karyanya yang terkenal adalah Al Jami’ Liahkamil Quran (Tafsir Al Qurthubi), At Tadzkirah, At Taqrib fi Kitabit Tamhid, dll.
Ada pun Abul Abbas Al Qurthubi, dia adalah Ahmad bin Umar bin Muhammd Al Anshari. Dia sedikit lebih senior, lahir 1182 M di Qurthubah, wafat di Iskandariyah (Mesir) 1258 M.
Dia adalah pakar hadis dan fiqih, dan mazhabnya Maliki. Di antara karyanya: Al Mufhim Lima Asykala min talkhish kitab Muslim, Ikhtishar Shahih Al Bukhari, dll.
An Nawawi
Ada dua An Nawawi, yaitu Abu Zakariya An Nawawi dan An Nawawi Al Bantani. Keduanya sama-sama Syafi’i dan Asy’ariy.
Abu Zakariya An Nawawi, adalah Yahya bin Syaraf, dijuluki Muhyiddin. Lahir di Nawa 1234 M, wafat tahun 1278 M, tidak menikah.
Dia fiqihnya Syafi’i dan aqidahnya Asy’ariy. Karya-karyanya memenuhi dunia Islam, seperti: Riyadhusshalihin, Al Arba’un An Nawawiyah, Al Adzkar, Minjahut Thalibin, Raudhatuth Thalibin, Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, Syarh Shahih Muslim, Tahdzibul Asma wal Lughat, dll.
Adapun An Nawawi Al Bantani, dia adalah Muhammad An Nawawi bin Umar, lahir di Serang, Banten, tahun 1813 M, dan wafat 1897 di Mekkah.
Dia menjadi tokoh di Hijaz dan Fiqihnya Syafi’i. Di antara karyanya: Tafsir Al Munir, Ats Tsamar Al Yani’ah, Nihayatuz Zain, dll.
Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa’ ala aalihi wa shahbihi wa sallam.[ind]