KETIKA rakyat kecil sudah berkata “Jangan ganggu kemiskinan kami”
“Dapur kami harus ngebul, kami jualan harus jalan. Jangan ganggu kemiskinan kami.”
Kalimatnya singkat tapi dalam sekali, itulah yang muncul di pikiran ketika mendengar kata sang bapak yang menghadap langsung ke menteri di tengah keriuhan massa.
Ia apa adanya. Ia dari hati. Dan kata-kata itu, setiapnya, mewakili suara orang-orang kecil yang berhari-hari mengantri gas, mengungkap isi hati pedagang asongan yang sangat tersulitkan mencari pencaharian hingga pendapatannya berkurang. Keluarganya lapar.
Jangan pernah menganggap kecil orang-orang kecil. Apalagi menyusahkan dan membuat mereka makin menderita.
Terlebih jika kamu kelak menjadi pemegang kebijakan. Amanah itu sangat berat, dan bayangkan jika kamu asal-asalan menggunakannya sampai ada orang yang tewas.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Umar bin Khattab saja pernah berkata, “Seandainya ada seekor keledai tersungkur di Irak, aku takut Allah akan meminta pertanggungjawabanku, (dengan berfirman:) ‘Mengapa engkau tidak meratakan jalan untuknya, wahai Umar?’”
Hewan saja sampai dipikirkan, apalagi rakyat kecil dan orang-orang lemah.
Dalam riwayat Abu Daud, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah berpesan, “Carilah untukku orang-orang yang lemah, karena sesungguhnya kalian diberi rezeki dan mendapatkan pertolongan (Allah) melalui orang-orang lemah di antara kalian.” Inilah nabiku, nabimu, nabi kita semua; yang mengajarkan bahwa rakyat kecil mestilah diperhatikan dan jangan dibuat sulit. Mengapa? Perhatikan baik-baik kata Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “sesungguhnya kalian diberi rezeki dan mendapatkan pertolongan (Allah) melalui orang-orang lemah di antara kalian.”
Sejak itu aku jadi tahu, mengapa banyak sultan dan khalifah shalih, menjelang wafatnya mewasiatkan pada anak-anak dan pengurus negara untuk memperhatikan urusan orang kecil.
Ketika Rakyat Kecil Sudah Berkata, “Jangan Ganggu Kemiskinan Kami”
Baca juga: Mpok Yonih Sebelum Pingsan: Allahu Akbar…Allahu Akbar!
Sebab sejahteranya mereka itulah kebaikan yang besar, yang jadi sebab kesyukuran yang membuat Allah ridha, dan jika Allah ridha, maka kebaikan akan tercurah di seluruh negeri.
Syaikh Alawi As Saqqaf menjelaskan makna hadits Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi, “Allah ‘Azza wa Jalla memberi kalian rezeki, dan ‘kalian ditolong’, maksudnya adalah ditolong atas musuh-musuh kalian dalam pertempuran dan semisalnya, ‘melalui orang-orang lemah (fakir dan miskin) di antara kalian’, yakni karena keberadaan mereka di tengah-tengah kalian, perhatian serta pemeliharaan kalian terhadap mereka, dan keberkahan dari doa-doa mereka.”
Dan makin beninglah pemahaman kita, ketika membaca lagi khutbah pertama saat Abu Bakr Ash Shiddiq dilantik menjadi Khalifah, “Orang yang lemah di sisiku adalah kuat, sampai aku memberikan haknya kepadanya, insyaAllah.
Dan orang yang kuat di sisiku adalah lemah, sampai aku mengambil hak (orang lain) darinya, insyaAllah.” Pesan ini, aku tidak yakin akan dibaca oleh mereka yang menjabat saat ini.
Maka pesan ini untukmu, calon pemimpin masa depan. Yang referensi leadershipmu kelak adalah Baginda Nabi Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan sahabatnya.[Sdz]
Sumber: Gen Saladin