Sumpah Allah pada surah At-Tiin mengandung makna yang sangat dalam. Ketika Allah bersumpah ada dua hal yang perlu kita perhatikan yaitu alat untuk bersumpah dan isi dari sumpah itu sendiri.
Kita sering bersumpah dengan mengatakan, “Demi Allah!” untuk meyakinkan orang lain atas kalimat yang akan kita ucapakan setelahnya yang tidak lain adalah isi sumpah.
Pada tiga ayat pertama surah at-Tiin ini merupakan alat Allah untuk bersumpah. Sedangkan isi dari sumpah Allah ini ada pada ayat-ayat selanjutnya.
Makna 4 Sumpah Allah Pada Surah At-Tiin
Kali ini mari kita perhatikan alat yang Allah gunakan untuk bersumpah.
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ
Demi (buah) Tiin dan (buah) Zaitun (1)
وَطُورِ سِينِينَ
demi gunung Sinai (2)
وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
dan demi negeri (Mekah) yang aman ini (3)
Baca Juga: Makna Allah Bersumpah Demi Waktu Fajar
Pada ayat pertama ada beberapa makna menurut para ulama:
1. Allah bersumpah demi buah tiin dan zaitun. Jika kita kaitkan dengan isi sumpah Allah di ayat empat yang berbunyi:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (4)
Menunjukkan pentingnya kita melihat apa yang kita makan. Baik dari segi kehalalan maupun dari segi manfaatnya.
فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَىٰ طَعَامِهِ
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (Q.S. Abasa: 24)
Allah memilih buah tiin karena ia memilliki keistimewaan di antaranya yang pertama, bisa dimakan seluruh buahnya baik biji, kulit maupun dagingnya.
Yang kedua, buah tiin bisa dimakan sepanjang tahun, yaitu bisa dimakan pada saat musimnya dan bisa pula dimakan di luar musimnya dengan cara dikeringkan.
Dari sini memberi kita pelajaran tentang cara menjaga ketersediaan pangan di setiap musim. Ada jenis makanan yang bisa diawetkan dan ada pula yang hanya bisa dimakan saat panen.
Yang ketiga, buah tiin sangat berpotensi untuk dilestarikan, ia mengandung benih-benih yang dapat disemai. Satu tiin bisa menumbuhkan banyak pohon dan dari satu pohon tiin dapat menumbuhkan banyak buah. Begitulah seterusnya.
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. (Q.S. Ibrahim: 34)
Betapa nikmat Allah kepada hambah-hamban-Nya tidak terbatas.
Yang keempat, buah tiin bagus digunakan untuk pengobatan demikian pula buah Zaitun, minyaknya adalah minyak terbaik.
2. Makna lain dari sumpah Allah pada ayat pertama adalah seluruh buah-buahan yang dimakan langsung seperti, buah tiin dan seluruh buah-buahan yang dimanfaatkan setelah diolah seperti, buah zaitun.
3. Ada pula yang berpendapat bahwa sumpah di ayat pertama mengacu pada tempat-tempat tumbuhnya buah tiin dan zaitun
Pendapat ini berdasarkan makna sumpah pada ayat kedua dan ketiga, dimana pada kedua ayat tersebut sumpah Allah tertuju pada tempat. Dalam gramatikal bahasa arab diistilahkan dengan ‘ataf.
Sebagai contoh: Ahmad makan ikan, tahu, tempe dan nasi. Maka sesuatu yang dimakan ahmad ini seluruhnya makanan.
Jika sumpah ini dinisbatkan kepada tempat, maka menunjukkan tempat turunnya wahyu kepada para Nabi.
Tempat tubuhnya buah tiin ada di Iraq. Negeri ini adalah tempat Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, dan Nabi Yunus diutus.
Sedangkan tempat banyak tumbuh zaitun terletak di Syam. Seluruh Nabi yang berasal dari Bani Israil kecuali Yunus, Harun dan Musa diutus di negeri ini.
Lalu kita berlanjut pada ayat kedua yaitu sumpah yang ketiga:
وَطُورِ سِينِينَ
Demi gunung Sinai (2)
Gunung Sinai berada di Mesir. Di negeri ini Nabi Musa pertama kali menerima wahyu dan Nabi Harun diutus.
Gunung Sinai juga menjadi tempa lebah membuat sarang-sarangnya dan menghasilkan madu terbaik. Madu ada beragam jenisnya namun madu terbaik adalah madu gunung.
Pada sumpah keempat di ayat tiga:
وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
Dan demi negeri yang aman ini (3)
Yang dimaksud adalah Negeri Mekah, negeri diutusnya Nabi Muhammad serta tempat keberadaan air zam-zam, air terbaik.
Dari ke empat sumpah ini jika dikaitkan dengan ayat keempat surah yang sama,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (4)
Maka mengandung rahasia kesehatan manusia, baik itu kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
Dengan makanan yang kita konsumsi dimana diwakilkan dengan buah tin, zaitun, madu serta air zamzam. Maka kita diperintahkan untuk menjaga kesehatan fisik serta memilih pengobatan terbaik saat sakit.
Dan pada sumpah atas tempat-tempat turunnya wahyu ini kita diarahkan untuk menjaga kesehatan mental dengan meyakini kebenaran wahyu serta mengamalkan kandungannya. [Ln]