KONSELOR Keluarga sekaligus Founder Wonderful Family Institute, Cahyadi Takariawan menjelaskan tentang ruang kompromi keluarga.
Anda boleh memiliki harapan ideal terhadap pasangan. Itu hak anda.
Akan tetapi, setinggi apapun ekspektasi anda, yang harus selalu anda siapkan adalah ruang kompromi.
Jika memiliki harapan terlalu berlebihan dan tidak menyediakan ruang kompromi, yang akan muncul hanyalah ledakan kekecewaan.
Ruang kompromi harus disediakan oleh kedua belah pihak untuk menjamin tercapainya keseimbangan harapan dan kenyataan.
Dialog intensif dan obrolan dari hati ke hati yang dilakukan secara rutin oleh suami dan istri, menjadi cara untuk membentuk ruang kompromi tersebut.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ruang Kompromi Suami Istri
Baca juga: Saat Istri Hamil, Suami Istri Harus Lebih Berhati-hati dengan Maksiat
Kedua belah pihak saling menyampaikan harapan, saling menyampaikan keinginan, dan kedua belah pihak berusaha untuk memenuhi harapan pasangan semampu yang bisa dilakukan.
Pada prinsipnya, setelah menikah kedua belah pihak harus berusaha untuk menjadi seseorang seperti harapan pasangan.
Bukan lagi menjadi diri sendiri. Ini konsekuensi dari adanya pernikahan, yang membedakan dengan kehidupan semasa lajang.
Ruang kompromi ini menandakan adanya usaha perbaikan. Pada dasarnya semua orang bisa melakukan perubahan menuju ke arah yang lebih baik dan lebih positif.
Ini memerlukan usaha serius dari kedua belah pihak untuk menjadi diri yang lebih baik, yang lebih menyenangkan pasangan, yang lebih sesuai harapan pasangan.
Bukan berarti pasrah begitu saja tanpa ada usaha menjadi lebih baik. Suami dan istri harus bersedia untuk berubah menuju situasi dan kondisi yang selalu lebih baik, sehingga lebih mendekati harapan bersama.[Sdz]