EMPAT tingkatan jihad menurut Ibnu Qayyim. Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah mengklasifikasi jihad dalam empat tingkatan, “Yaitu “Jihadun Nafs” (jihad melawan kebodohan diri dengan ilmu dan pemahaman yang benar), lalu “Jihadus Syaithan” (melawan syubhat dan syahwat).
Kemudian, ada juga “Jihadul Kuffar wal Munafiqin” (melawan orang-orang kafir dan makar orang-orang munafik), dan “Jihad Arbabidzzhulm wal Bida’ wal Munkarat” (melawan pentolan kezaliman, ahlul bid’ah, tokoh-tokoh kemungkaran).” (Zadul Ma’ad fi Hadyi Khoiril ‘Ibad 3/10 secara ringkas)
Baca Juga: Surga itu Bertingkat-tingkat
Empat Tingkatan Jihad Menurut Ibnu Qayyim
Jihadun Nafs melalui empat tahapan yaitu berilmu, beramal, berdakwah, dan bersabar.
Jihadus Syaithan yaitu melawan syubhat dengan ilmu dan mengendalikan syahwat dengan sabar.
Jihadul Kuffar wal Munafiqin yaitu dengan jiwa, harta, lisan sebagaimana yang ditunjukkan oleh hadits shahih, “Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kalian.”
Orang kafir yang boleh diperangi hanyalah kafir harbi yakni orang-orang kafir yang menampakkan permusuhannya terhadap Islam dan kaum Muslimin.
Sedangkan kafir dzimmi yang mau hidup berdampingan dengan kaum Muslimin maka terjaga darahnya, hartanya dan kehormatannya sekalipun kekafiran mereka tetap dibenci.
Jihad Arbabidzzhulm wal Bida’ wal Munkarat yaitu dengan tangan, lisan, hati (meninggalkannya), sebagaimana dalam hadits shahih, “Barangsiapa di antara kalian yang melihat suatu kemunkaran maka hendaklah ia ubah dengan tangannya, apabila tidak mampu maka dengan lisannya, apabila tidak mampu maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemahnya iman.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ُإِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
“Apabila kalian saling berjual-beli dengan cara ‘inah (batil), sibuk mengikuti ekor sapi (peternakan), ridho dengan pertanian, dan meninggalkan jihad, maka Allah akan timpakan kehinaan atas kalian.
Dia tidak akan mencabutnya dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Ahmad 4987, Abu Dawud 3462 dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam “Shahih Sunan Abi Dawud”)
Para Ulama menegaskan, tujuan utama jihad adalah untuk meninggikan kalimat tauhid dan menjadikan agama seluruhnya hanya untuk Allah. Bukan untuk mendirikan negara maupun tujuan-tujuan duniawi lainnya. [Cms]
Sumber: Ustaz Fikri Abul Hasan
t.me/manhajulhaq