“MACET banget, Mam..“ Sambil membungkukkan badan mereka mengeluhkan keadaan kenapa terlambat. Aku; Mendelik.
Aku paling enggak sukaa deh..kalau lagi rapat atau lagi isi kajian ada yang telat dan alasannya selalu klise. Macet. Hujan. (air kok disalahin..).
Yaa macet dan hujan jadi kambing hitam. Disalahkan…
Belajar menyalahkan diri sendiri deh. Introspeksi diri agar ada pembelajaran dan jadi enggak salah terus.
Banyak sekali orang di zaman sekarang ini enggak mau menyalahkan diri sendiri. Padahal Islam itu mengajarkan kita untuk muhasabah diri (introspeksi diri).
Baca Juga: Kami Ingin Seperti Mam Fifi
Macet Banget, Mam
Berfikir, aku telat karena akunya lambat, sambil jalan, mampir dulu di warung bakso, eh tapi jangan sampai jadi nyalahin tukang bakso karena mangkuknya lupa dibawa.
Umar bin Khattab minta Salman Al Farisi untuk menyebutkan apa kesalahan dirinya, agar beliau dapat bertaubat dan melakukan musahabah diri.
Banyak orang mengatakan: “Jangan Salman. Karena beliau terlalu tegas dan terlalu kritis“.
Tapi Umar bin Khattab ingin yang jujur dan keras, agar beliau benar-benar mengubah diri. Salman kemudian menyatakan “Kekuranganmu adalah..
“Dalam piring makanmu ada dua macam kuah“..
Dan Umar tersentak.. merasa bersalah, bertekad untuk perbaiki diri..
Aku jadi sedih baca kisah Umar dalam buku Pembersih Jiwa (Said Hawwa).
Beliau gitu aja sedih yaa, lhaa aku makan apa aja campur-campur, sehingga berapa banyak kuah ada dalam piringku. Apalagi kalau di warung Padang.
Yang jadi sedih lain adalah, beliau soal kuah makanan saja jadi barometer muhasabah diri. Lha kita, udah jelas salah, sudah jelas maksiat tetap saja merasa benar dan mengkambinghitamkan orang lain.
Mengkambinghitamkan kondisi. Karena begini maka begini. Karena begitu maka jadilah begitu. Aku begini karena dia begitu..
Misal; ‘Aku menikah lagi, karena dia sesat, kenapa dia ikut yang aneh-aneh, dll“
Capek deh.
Padahal kalau kita ingat surat al Muzammil:
‘Astaghfirullah .. Innallaha ghofurur rohiim“ (Yaa Allah, ampunkan akuu ~ sesungguhnya Engkau Maha Pengampun).
Salah engak apa-apa kok. Taubat saja. Khan Allah Maha Pengampun.
Tapi be gentle gitu, jangan lah kita menyalahkan orang lain sebagai penyebab perbuatan kita.
Santai saja yaa. Kalau memang yakin itu baik, lakukanlah. Enggak usah merasa bersalah lalu sibuk menyalahkan orang lain agar image tetap baik..
Kalaulah baik di mata manusia, tapi yang punya surga tuh saha?? Jeunengan tuh faham enteu?“ ~ kalau Allah Yang punya Surga.
Takutlah pada-Nya, sehingga muhasabah diri lebih baik daripada selalu merasa benar dan sibuk menyalahkan orang lain.
# Sore-sore sewot di Perth.
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Mam Fifi P. Jubilea (+62 813‑8943‑1070)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: