SEORANG ibu adalah teladan bagi anaknya. Pastilah suatu hal yang membanggakan jika anak mengidolakan ibunya. Artinya bagi mereka ibu adalah pribadi yang mengagumkan dan menarik.
Setiap perkataan dan perbuatan ibu menjadi role model untuk mereka.
Baca Juga: Mencari Teladan dari Ibu Para Ulama yang Juga Single Fighter
Ibu adalah Teladan
Ada saat ketika anak-anak mengalami masa meniru. Mereka meniru orang-orang terdekatnya. Terutama ibunya. Mereka meniru cara ibunya berbicara, berjalan, bertingkah laku dan bersikap kepada orang lain.
Ibu adalah sekolah pertama dan utama. Dengan begitu seorang juga teladan bagi anak-anaknya. Lalu teladan seperti apa yang ingin kita berikan kepada anak-anak.
Sebagai seorang teladan, hendaklah yang pertama kali kita lakukan untuk memperbaiki anak kita adalah memperbaiki diri kita sendiri karena penglihatan mata mereka bertumpu pada penglihatan kita; apa yang baik menurut mereka adalah apa yang menurut kita baik.
Dan yang menurut mereka jelek adalah apa yang menurut kita jelek. Ajarkanlah anak-anak kita biografi orang-orang bijak dan akhlak orang-orang berbudi.
Kita adalah seorang dokter yang tidak memberikan resep obat sampai kita mengetahui penyakit pasien. Rasulullah saw bersabda, “Otang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara mereka. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dan yang lainnya meriwayatkan dari abu Hurairah)
Lalu seperti apa akhlak yang mulia itu?
Muhammad bin Nashr al Marwazi meriwayatkan, seorang lelaki menghadap Rasulullah saw lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apakah agama itu?” Rasulullah bersabda, “Akhlak yang baik.”
Kemudian lelaki itu mendatangi Rasulullah dari arah kanannya dan berkata, “Wahai Rasulullah, apakah agama itu?” Rasulullah bersabda, “Akhlak yang baik.”
Kemudian lelaki itu mendatangi Rasulullah dari arah belakangnya dan berkata, “Wahai Rasulullah, apakah agama itu?”
Rasulullah menoleh ke arahnya dan bersabda, “Apakah engkau tidak mengerti? Agama itu adalah engkau tidak marah.”
Tidak ada pilihan bagi seorang ibu selain meneladani Rasulullah saw dan menerapkan segala petunjuknya dalam segala aspek kehidupan.
Dengan harapan, kita dapat memberikan teladan yang baik bagi keluarga dan anak-anak kita.
Mengajarkan sopan santun dan tingkah laku sosial seperti yang dikatakan oleh Rasulullah saw kepada anak-anak akan menjadikan mereka pemaaf bagi orang-orang yang berbuat dzalim terhadap mereka, mau menyambungkan hubungan kekerabatan dengan orang yang memutuskannya, berbuat baik terhadap orang yang tidak mau memberi maaf kepada mereka, dan berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada mereka.
Selanjutnya, mereka akan menjadi harapan masyarakat serta para malaikan yang berjalan di muka bumi. Semua ini tidak lain hanyalah demi melaksanakan firman Allah berikut ini.
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS. Al A`raf:199)
Ibu kita telah mengetahui bahwa akhlak adalah salah satu di antara buah Imani yang mendalam di dalam meluruskan penyimpangan dan kenakalan anak-anak.
Oleh karena itu, taka da cara lain kecuali dengan membulatkan tekad dan membersihkan hati untuk bersiap meraih akhlak yang baik sehingga anak-anak dapat meneladaninya. [MAY/Cms]