TAMIM Daoud, seorang bocah lelaki Palestina berusia 4 tahun yang tinggal di Gaza yang terkepung, meninggal karena serangan panik yang parah.
Peristiwa itu terjadi ketika serangan udara dilakukan oleh Israel, menurut sumber-sumber lokal yang mengutip kementerian kesehatan Gaza.
“Tamim “bangun ketakutan dan ketakutan” saat serangan dimulai,” kata ayahnya kepada Middle East Eye.
Terlepas dari upaya ibunya untuk menenangkannya dan menidurkannya kembali, anak itu terus menangis dan akhirnya mulai kesulitan menghirup udara.
Setelah beberapa waktu, Tamim berhasil kembali tidur, tetapi sekitar lima jam kemudian, dia mulai meronta sekali lagi dan mengalami serangan panik lagi.
Anak berusia 4 tahun itu meninggal di unit perawatan intensif setelah jantungnya berhenti berfungsi.
Tamim memiliki riwayat komplikasi terkait kondisi jantung.
Dia telah menjalani operasi jantung terbuka saat masih bayi dan telah melakukan perjalanan ke Israel tahun lalu untuk evaluasi medis.
Kondisi Tamim membaik secara signifikan dari waktu ke waktu dan pengobatannya dihentikan.
Kisah Tamim Daoud, Balita yang Meninggal karena Serangan Panik di Gaza
Namun, bertentangan dengan prognosisnya, kesehatan Tamim kembali memburuk tak lama kemudian dan dokternya memutuskan untuk melanjutkan pengobatan sebelumnya.
“Kesehatannya menunjukkan peningkatan yang signifikan sekali lagi, tetapi Israel malah memutuskan untuk membunuh putra saya dengan darah dingin,” kata ayahnya kepada MEE.
Serangan udara Israel di Gaza sejak 9 Mei telah menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina, termasuk wanita, anak-anak, orang tua dan beberapa pemimpin gerakan Jihad Islam.
Itu adalah serangan terburuk di Gaza yang terkepung dalam beberapa bulan.
Baca Juga: NPC Bagikan Gandum Gratis bagi Warga Gaza yang Tak Mampu
View this post on Instagram
Dikutip dari unicef.org, serangan panik adalah perasaan takut dan cemas yang sangat hebat.
Serangan panik sering kali terjadi ketika seseorang merasa cemas akan sesuatu hal dalam hidupnya atau pernah mengalami sesuatu yang amat sulit dan penuh stres.
Serangan panik dapat terasa amat menakutkan, khususnya bagi anak-anak, tetapi biasanya dapat dihentikan dengan penanganan.
Serangan panik adalah rasa takut dan cemas yang bisa tiba-tiba membuat kita kewalahan dan biasanya diiringi dengan gejala fisik lainnya yang akut, seperti napas tersengal-sengal, dan jantung berdegup kencang.
Bagi banyak anak yang mengalami serangan ini, mereka juga merasakan teror, seolah suatu peristiwa buruk akan terjadi. Perasaan ini dapat muncul meskipun mereka tidak benar-benar berada dalam bahaya.
Melihat wajah lugu dan polos Tamim, hati mana yang tidak meleleh?
Kekerasan yang ditunjukkan oleh zionis itu nyata, dan korbannya bukan hanya orang dewasa, tapi anak-anak seperti Tamim. Masihkah kita diam saja?[ind]