• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 8 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Syariah

Orang yang Wafat Mengetahui Kondisi Keluarga yang Masih Hidup (Bag. 2)

September 21, 2025
in Syariah, Unggulan
Orang yang Wafat Mengetahui Kondisi Keluarga yang Masih Hidup

Orang yang Wafat Mengetahui Kondisi Keluarga yang Masih Hidup (ilustrasi: TPU Rorotan/RRI)

139
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Benarkah orang yang wafat mengetahui apa yang dilakukan saudara dan keluarga yang masih hidup? Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan hal ini sebagai berikut.

4. Dari Abu Hurairah pula, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menceritakan dialog antara arwah yang sudah wafat. Mereka bertanya kabar si Fulan di dunia, lalu dijawab:

ุฏูŽุนููˆู‡ู ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ูููŠ ุบูŽู…ู‘ู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง

Biarkan saja, dia telah tenggelam dalam kehidupan dunia.

(HR. An Nasa’i no. 1833. Hadits ini dinyatakan SHAHIH oleh Imam Ibnu Taimiyah. Lihat Majmu’ al Fatawa, 5/450)

Selain itu, hal ini juga disampaikan generasi salaf dalam beberapa atsar shahih dari mereka.

Imam Abdullah bin Al Mubarak Rahimahullah, meriwayatkan bahwa Abu Ayyub Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu berkata:

ููŽูŠูุนู’ุฑูŽุถู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูู‡ูู…ู’ ุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุฑูŽุฃูŽูˆู’ุง ุญูŽุณูŽู†ู‹ุง ููŽุฑูุญููˆุง ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุจู’ุดูŽุฑููˆุง ุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ููˆุง: ู‡ูŽุฐูู‡ู ู†ูุนู’ู…ูŽุชููƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽุจู’ุฏููƒูŽ ููŽุฃูŽุชูู…ู‘ูŽู‡ูŽุง ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ุฑูŽุฃูŽูˆู’ุง ุณููˆุกู‹ุง ู‚ูŽุงู„ููˆุง: ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุงุฌูุนู’ ุจูุนูŽุจู’ุฏููƒู .

Perbuatan mereka (orang hidup) akan diperlihatkan kepada orang yang wafat, jika mereka lihat baik maka mereka bergembira dan senang, lalu berkata: “Ini nikmat-Mu atas hamba-Mu maka sempurnakanlah.”

Jika mereka lihat amalnya buruk, mereka berdoa: “Ya Allah, ambillah kembali hamba-Mu.”

(Az Zuhd no. 443. SHAHIH. Lihat Ash Shahihah no. 2758)

Dalam atsar ini, orang wafat bukan hanya tahu kondisi orang hidup tapi sampai-sampai mereka “mendoakan” orang masih hidup.

Imam Ath Thabari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu:

ุฅู† ุฃุนู…ุงู„ูƒู… ุชุนุฑุถ ุนู„ู‰ ุฃู‚ุฑุจุงุฆูƒู… ู…ู† ู…ูˆุชุงูƒู… ุŒ ูุฅู† ุฑุฃูˆุง ุฎูŠุฑุง ูุฑุญูˆุง ุจู‡ ุŒ ูˆุฅู† ุฑุฃูˆุง ุดุฑุง ูƒุฑู‡ูˆู‡

Amal kalian akan diperlihatkan di hadapan kerabat kalian yang telah wafat, jika mereka lihat ada kebaikan maka mereka senang, jika mereka lihat keburukan maka mereka membencinya.

(Tahdzibul Atsar, 2/510. Sanadnya: HASAN, dengan berbagai jalur yang menjadi syawahid/pendukungnya)

Imam Ibnu Rajab, dari Tsabit al Bunani Rahimahullah, Beliau berkata:

ุจู„ุบู†ุง ุฃู† ุงู„ู…ูŠุช ุฅุฐุง ู…ุงุช ุงุญุชูˆุดุชู‡ ุฃู‡ู„ู‡ ูˆุฃู‚ุงุฑุจู‡ ุงู„ุฐูŠู† ุชู‚ุฏู…ูˆู‡ ู…ู† ุงู„ู…ูˆุชู‰ุŒ ูู„ู‡ู… ุฃูุฑุญ ุจู‡ ูˆู‡ูˆ ุฃูุฑุญ ุจู‡ู… ู…ู† ุงู„ู…ุณุงูุฑ ุฅุฐุง ู‚ุฏู… ุฅู„ู‰ ุฃู‡ู„ู‡

Telah sampai kepadaku, bahwa mayit jika wafat diiringi oleh keluarga dan kerabatnya yang mengantar dia pada kematiannya maka mayit tersebut bahagia dengan hal itu, dan dia lebih berbahagia dibanding musafir yang datang ke keluarganya. (Imam Ibnu Rajab, Ahwalul Qubur, hlm. 25)

Dari Ubaid bin Umair Rahimahullah:

ุฃู‡ู„ ุงู„ู‚ุจูˆุฑ ูŠุชูˆูƒููˆู† ุงู„ุฃุฎุจุงุฑ ูุฅุฐุง ุฃุชุงู‡ู… ุงู„ู…ูŠุช ู‚ุงู„ูˆุง ู…ุง ูุนู„ ูู„ุงู† ููŠู‚ูˆู„ ุตุงู„ุญ ู…ุง ูุนู„ ูู„ุงู† ููŠู‚ูˆู„ ุฃู„ู… ูŠุฃุชูƒู… ุฃูˆ ู…ุง ู‚ุฏู… ุนู„ูŠูƒู… ููŠู‚ูˆู„ูˆู† ุฅู†ุง ู„ู„ู‡ ูˆุฅู†ุง ุฅู„ูŠู‡ ุฑุงุฌุนูˆู† ุณู„ูƒ ุจู‡ ุบูŠุฑ ุณุจูŠู„ู†ุง.

Penghuni kubur itu saling berikan berita, jika datang kepada mereka mayit, mereka bertanya: “Bagaimana kabar si Fulan?” Beliau jawab: “Dia baik-baik saja.”

Apa yang dilakukan Fulan? Dia jawab: “Apakah belum datang beritanya kepada kalian?” mereka menjawab: “Innalilahi wa innaa ilaihi raaji’un, dia telah menempuh jalan bukan jalan kami.” (Ibid, hlm. 26)

Sufyan Ats Tsauri Rahimahullah berkata:

ุฅู† ุงู„ู…ูŠุช ู„ูŠุนุฑู ูƒู„ ุดูŠุก ุญุชู‰ ุฅู†ู‡ ู„ูŠู†ุงุดุฏ ุบุงุณู„ู‡ ุจุงู„ู„ู‡ ุฅู„ุง ุฎููุช ุนู„ูŠ ุบุณู„ูŠุŒ ู‚ุงู„: ูˆูŠู‚ุงู„ ู„ู‡ ูˆู‡ูˆ ุนู„ู‰ ุณุฑูŠุฑู‡: ุงุณู…ุน ุซู†ุงุก ุงู„ู†ุงุณ ุนู„ูŠูƒ

Mayit benar-benar mengetahui segala hal sampai-sampai dia mengadukan kepada Allah tentang orang yang memandikan dirinya, “kecuali jika kamu meringankan cara memandikan diriku.”

Dia (Sufyan) berkata: “Dikatakan kepadanya dan dia masih di atas kasurnya: Dengarkanlah pujian manusia atas dirimu.” (Imam As Suyuthi, Busyra Al Kaib bi Liqail Habib, hlm. 33)

Dan masih banyak lagi.

Baca Juga:ย Niat Wakaf untuk Orang yang Sudah Wafat

Orang yang Wafat Mengetahui Kondisi Keluarga yang Masih Hidup

Hal ini adalah perkara ghaib yang tidak dapat dijangkau akal, dan membutuhkan dalil dari wahyu dan keterangan yang shahih untuk membenarkannya.

Maka, ucapan para salaf ini – dan kita berbaik sangka kepada mereka- tidaklah mereka ucapkan melainkan berasal dari berita yang shahih.

Oleh karena itu, Imam As Suyuthi Rahimahullah pernah mengatakan dalam kesempatan yang lain:

ุงู„ู…ู‚ุฑุฑ ููŠ ูู† ุงู„ุญุฏูŠุซ ูˆุงู„ุฃุตูˆู„ ุฃู† ู…ุง ุฑูˆูŠ ู…ู…ุง ู„ุง ู…ุฌุงู„ ู„ู„ุฑุฃูŠ ููŠู‡ ูƒุฃู…ูˆุฑ ุงู„ุจุฑุฒุฎ ูˆุงู„ุขุฎุฑุฉ ูุฅู† ุญูƒู…ู‡ ุงู„ุฑูุน ู„ุง ุงู„ูˆู‚ู ุŒ ูˆุฅู† ู„ู… ูŠุตุฑุญ ุงู„ุฑุงูˆูŠ ุจู†ุณุจุชู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…

Ketetapan dalam ilmu hadits dan Ushul, bahwa apa-apa yang diriwayatkan tentang hal yang bukan domainnya akal seperti urusan alam barzakh dan akhirat maka dihukumi sebagai berita yang marfu’ (sampai ke Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam) bukan mauquf (sampai ke sahabat saja), walau si perawinya tidak menerangkan bahwa itu berasal dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. (Imam As Suyuthi, Al Hawil Lil Fatawi, 2/217)

Hal serupa dikatakan oleh Imam Al Qurthubi Rahimahullah dalam At Tadzkirah, setelah Beliau memaparkan beberapa atsar tentang ini, Beliau berkata:

ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃุฎุจุงุฑ ุŒ ูˆุฅู† ูƒุงู†ุช ู…ูˆู‚ูˆูุฉ ุ› ูู…ุซู„ู‡ุง ู„ุง ูŠู‚ุงู„ ู…ู† ุฌู‡ุฉ ุงู„ุฑุฃูŠ

Berita-berita ini jika statusnya mauquf (hanya sebagai ucapan sahabat) maka yang seperti ini tidaklah mungkin diucapkan berasal dari (semata-mata) pendapat. (At Tadzkirah, hlm. 61)

Maksudnya, tidak mungkin sahabat nabi mengatakan hal ini berdasarkan akalnya semata, ini tidak lain hanya berasal dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah menegaskan:

ุฃูŽู† ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ูˆูŽุงุญ ู‚ูุณู’ู…ูŽุงู†ู : ุฃูŽุฑู’ูˆูŽุงุญ ู…ุนุฐุจุฉ ุŒ ูˆุฃุฑูˆุงุญ ู…ู†ุนู…ุฉ . ูุงู„ู…ุนุฐุจุฉ ูููŠ ุดุบู„ ุจูู…ูŽุง ู‡ู‰ ูููŠู‡ู ู…ู† ุงู„ู’ุนูŽุฐูŽุงุจ ุนูŽู† ุงู„ุชุฒุงูˆุฑ ูˆุงู„ุชู„ุงู‚ูŠ ุŒ ูˆุงู„ุฃุฑูˆุงุญ ุงู„ู…ู†ุนู…ุฉ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ุณู„ูŽุฉ ุบูŠุฑ ุงู„ู…ุญุจูˆุณุฉ ุชุชู„ุงู‚ูŠ ูˆุชุชุฒุงูˆุฑ ูˆุชุชุฐุงูƒุฑ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ูŠูƒูˆู† ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง “.

Arwah itu ada dua macam: 1. Arwah yang sedang diazab, 2. Arwah yang mendapatkan nikmat.

Untuk arwah yang diazab mereka sedang sibuk dengan azab itu sehingga mereka tidak saling berjumpa dan mengunjungi.

Arwah yang mendapatkan nikmat, mereka bebas saling berjumpa dan mengunjungi, serta saling mengingat tentang apa yang mereka alami di dunia dan apa yang sedang terjadi/dilakukan oleh penduduk dunia. (Ar Ruh, hlm. 17)

Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani Rahimahullah menulis:

ูˆูŽุฃู…ุง ู‚ูŽูˆู’ู„ู‡ ุฅูุฐุง ุฏูู† ุงู„ู’ู…ูŽูŠู‘ูุช ุŒ ู‚ูŽุฑููŠุจุง ู…ู† ู‚ุจุฑ ุขุฎุฑ ุŒ ุฃูŽูˆ ุจูŽุนูŠุฏุง ุ› ู‡ูŽู„ ูŠุนุฑูู‡ู ูˆูŠุณุฃู„ู‡ ุนูŽู† ุฃูŽุญู’ูˆูŽุงู„ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุŸ ููŽุงู„ู’ุฌูŽูˆูŽุงุจ : ู†ุนู… ุŒ ู‚ุฏ ูˆุฑุฏ ูููŠ ุฐู„ูƒ ุนุฏู‘ูŽุฉ ุฃูŽุญูŽุงุฏููŠุซ

Ada pun perkataannya, jika mayit dikuburkan dekat kubur lain atau jauh, apakah dia mengetahui dan menanyakan keadaan di dunia? Jawabnya: Ya, hal itu diterangkan dalam banyak hadits. (Al Imta’ bil Arbain, hlm. 86)

Maka, berbagai dalil, atsar, dan penjelasan ulama, ini menunjukkan bahwa orang beriman yang sudah wafat tahu dan melihat apa yang dilakukan oleh saudara-saudaranya yang masih hidup di dunia.

Hanya saja, para ulama berbeda pendapat apakah pengetahuan tersebut secara umum saja, ataulah begitu detil tentang perilaku orang yang masih hidup.

Demikian. Wallahu a’lam.[ind]

Tags: Orang yang Wafat Mengetahui Kondisi Keluarga yang Masih Hidup
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Waspada Utang Pengasuhan

Next Post

Mendidik Anak Laki-laki Tanpa Ayah

Next Post
Mendidik Anak Laki-laki Tanpa Ayah

Mendidik Anak Laki-laki Tanpa Ayah

Ketegasan Orangtua kepada Anak yang Terindikasi LGBT

Doa Husnul Khatimah untuk Mayit

Hukum Mengidolakan Artis Non Muslim

Hukum Mengidolakan Artis Non Muslim

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7478 shares
    Share 2991 Tweet 1870
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1461 shares
    Share 584 Tweet 365
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3086 shares
    Share 1234 Tweet 772
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3955 shares
    Share 1582 Tweet 989
  • IN2MOTIONFEST 2025 Hadirkan Ratusan Fashion Desaner Lokal dan Internasional

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Majukan Modest Fashion Indonesia, IN2MOTIONFEST 2025 Bertema One Vision, One Movement

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    506 shares
    Share 202 Tweet 127
  • Kabar Terbaru, Proses Identifikasi Korban Meninggal dalam Ambruknya Ponpes Al Khoziny

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    4830 shares
    Share 1932 Tweet 1208
  • Inilah Kenapa Israel Begitu Ambisius Kuasai Palestina

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
Chanelmuslim.com

ยฉ 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

ยฉ 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga