JANGAN sok tahu dengan menilai orang dan merasa diri lebih baik. Sekian. Introspeksi diri agar lebih hati-hati. Berusaha untuk enggak peduli urusan orang lain.
Siapa tahu dia tidak shalat sunnah setelah shalat jamaah karena dia buang gas. Lalu dia mau wudhu dan shalat sunnah ketika kita sudah berlalu dari tempat itu.
Siapa tahu dia tidak berinfaq di kotak infaq pengajian karena sudah memberikan infaqnya semalam dari 1/3 gajinya.
Siapa tahu di kondangan dia mengambil makanan dua piring, satu untuk ibunya yang sudah tua dan susah jalan.
Siapa tahu dia sibuk berdakwah tapi tawadhu sehingga hanya posting yang ringan dan nyaman seperti makanan dan pemandangan.
Hal ini agar membuat para pembaca statusnya tidak bertambah resah dan galau karena postingan meresahkan sudah terlalu banyak.
Siapa tahu dia belanja untuk anak yatim sehingga tampak bertroli-troli belanjaannya.
Siapa tahu dia sudah membaca Alquran 1 juz malam hari. Ketika yang lain sedang tertidur nyenyak sehingga paginya. Dia tampak santai bermain gadget.
Baca Juga: Sembunyikan Kejengkelan Hati
Jangan Sok Tahu
Hasan Al Bashri mengatakan, “Perlu 1000 alasan untuk men-judge seseorang begini atau begitu.”
Janganlah kita berjilbab tapi lagaknya macam hakim tak bertoga.
Kisah Hasan Al Bashri; di tepi sungai Dajlah, beliau melihat pasangan pacaran dengan sebotol minuman di sampingnya.
Lalu, tiba-tiba ada kapal oleng dan 7 penumpang tenggelam. Pemuda yang pacaran ini menolong yang 6, Hasan Al Bashri menolong yang ke-7 namun gagal.
Pemuda ini berkata, “Kesombonganmu dalam menilaiku telah melemahkanmu. Ketahuilah wanita di sampingku ini adalah ibuku yang lemah sehingga harus aku peluk dan dukung ke mana-mana, dan botol ini bukan arak tapi botol minuman beliau.”
Hasan Al Bashri tertegun dan seterusnya.
Intinya jangan sok tahu dengan menilai orang dan merasa diri lebih baik. Sekian. Introspeksi diri agar lebih hati-hati. Berusaha untuk enggak peduli urusan orang lain.
Allah ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain.”
(QS. Al-Hujurat: 12)
(Catatan Mam Fifi, September 2019)
By; Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Mam Fifi P. Jubilea (+62 813‑8943‑1070)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: