SEMBUNYIKAN kejengkelan hati, tapi bagaimana caranya dan mengapa harus disembunyikan? Ustaz K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. menjelaskan sebagai berikut.
فَأَسَرَّهَا يُوسُفُ فِي نَفْسِهِ وَلَمْ يُبْدِهَا لَهُمْ
“Maka Yusuf menyembunyikan (kejengkelan) dalam hatinya dan tidak menampakkannya kepada mereka…”. (Yusuf: 77)
Jika kamu mendiamkan orang yang menzalimimu, itu tidak berarti kamu lemah dan tidak mampu membalas.
Sekalipun mampu membalas orang yang menzaliminya, tetapi Nabi Yusuf alaihissalam lebih memilih diam dan bersabar menunggu sambil terus berbuat kebaikan.
Pasalnya, karena kezaliman pasti tumbang dan kebenaran pasti tegak, cepat atau lambat.
Jika diammu itu membuat orang yang menzalimimu makin “bersemangat” menyerangmu, menyombongkan diri bahkan berencana jahat terhadapmu,
maka tetaplah bersabar di jalur yang benar karena tidak lama lagi rencana jahat itu akan berbalik kepadanya.
Baca Juga: Menerima Kenyataan
Sembunyikan Kejengkelan Hati
اسْتِكْبَارًا فِي الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِينَ ۚ
“Karena kesombongan (mereka) di bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri.
Mereka hanya menunggu (berlakunya) ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu…”. (Fathir: 43)
Ini salah satu pilihan sikap yang diisyaratkan al-Quran. Berhati- hatilah dengan doa orang-orang yang terzalimi.
اتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهَا لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
“Berhati-hatilah kamu terhadap doanya orang yang dizhalimi karena antara doanya dan Allah tidak ada penghalangnya”. (Bukhari 2268).
Sahabat ChanelMuslim, seringkali kita merasa sedih dengan segala permasalahan yang kita hadapi dan ‘penindasan’ yang mungkin kita terima.
Namun ternyata, rasa jengkel jika disalurkan pada tempatnya, disembunyikan dan ditransformasikan menjadi doa akan menjadi kekuatan yang sempurna untuk diri kita.[ind]
Sumber: https://t.me/robbanimediatama