KATA ibu, hari ini ada ‘Family Gathering’ dari tempat kerja ayahku. Ibu bilang kita akan pergi naik bus, dan bertemu dengan keluarga lain teman-teman ayahku. Kita akan berjalan berpetualang di kebun teh. Wah, aku senang sekali.
Sebenarnya aku tak mengerti apa family gathering, tapi aku nggak peduli apapun namanya. Bagiku hari itu adalah hariku. Hari ketika ayahku sepenuhnya milikku.
Ketika ayahku ada dekat bersamaku dan memeluk kami, aku dan ibuku. Lalu bermain bersamaku, meletakkan aku di punggungnya, menyuapi nasi ke mulutku, maka hari itu adalah hariku.
Biasanya ayahku pergi ketika aku sibuk makan pagi. Dan kembali ketika bulan pun sudah tak tampak lagi. Biasanya ayahku bergegas ketika aku baru saja melihat sosoknya samar-samar dari balik pintu kamarku.
Asik benar kalau ada acara kayak gini setiap minggu. Maka ayahku adalah ayahku. Hanya milikku. Dan main bareng-bareng keluarga lain seru juga, tambah teman.
Baca juga: Training untuk Life Skill Kematian
Cerita JISc dan JIBBS
Family Gathering sekolah JISc dan JIBBS. Jika biasanya keluarga hanya tau bahwa ayah atau ibunya mengajar atau bekerja dan harus mengikuti rapat atau ada tugas-tugas keluar kota bahkan keluar negeri. Kini akhirnya keluarga bisa ikut berkumpul bersama teman kerja, bersama founder dan keluarganya.
Serunya ini bukan acara Family Gathering biasa, yang berkumpul, main games terus makan-makan. Family Gathering bikinan JISc dan JIBBS bikinan Mam Fifi pasti beda. Karena keluarga yang datang, jadi sekalian buat acara tea walk kita buat posko-posko semacam petualangan.
Setiap keluarga harus bisa menyelesaikan soal di setiap posko baru bisa melanjutkan perjalanan. Ada 3 posko, dan anak-anakku pun ikut menjaga posko.
Setiap posko seperti ada level, mudah, sedang dan cukup sulit. Pertanyaan posko pertama lumayan mudah. Di posko kedua, keluarga harus bekerjasama menebak apa yang terdapat dalam tiga kotak tertutup dengan hanya meraba-raba.
Posko ketiga, tebak lagu nasyid dan lagu nasional. Di salah satu kotak itu ada yang licin-licin kenyal dan bikin geli. Itulah sotong yang direndam di air sungai semalaman karena tidak ada kulkas di gunung. Hehehe.
Kemudian games bakiak, lari sekeluarga dalam satu sarung, memindahkan bola dengan pipa dan banyak deh. Semua harus dilakukan bareng keluarga, inilah juga ujian kekompakan keluarga.
Pembagian Hadiah yang Terpenting
Tapi buatku, yang seru waktu pembagian hadiah, ada yang dapat hadiah menginap di Kuala Lumpur tapi syaratnya bawa sapu buat bersih-bersih rumah. Ada juga hadiah kejutan; dapat shampo buat sebulan dan sabun cuci piring untuk sebulan. Hehe.
Tidak penting sih hadiahnya, yang aku inginkan kebersamaan. Sehingga kita bisa memahami kasih sayang dalam kekerabatan. Tadinya bahkan hadiah yang disiapkan panitia berupa es kelapa, durian gitu.
Tapi untuk membahagiakan anak-anak, kita buat hadiah yang menarik dan menyiapkan goodie bag. Dan juga buat anak-anak.
Nah, yang jelas Family Gathering itu penting buat sebuah perusahaan. Staff kita nggak bisa mengerjakan apa-apa yang kita inginkan dengan baik bila keluarganya nggak ridho.
Jadi bahagiakanlah keluarga mereka agar kita dapat dukungan. Eh modus ya, tapi nggak kok, aku jadi tahu sekarang keluarga-keluarga staff dan guru-guru.
Aku tidak mau kasih sambutan. Aku menyambut semua keluarga, berkenalan mendatangi tenda-tenda. Karena JISc dan JIBBS adalah keluargaku dan inilah kasih sayang dalam kekerabatan.
Seperti firman Allah dalam surat As- Syura ayat 23.
“Itulah (karunia) yang diberitahukan Allah untuk meng-gembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Katakanlah (Muhammad), ‘Aku tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.’ Dan barangsiapa mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan kebaikan baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.”(QS. Asy Syura: 23)
Terima kasih untuk semua keluarga yang telah hadir, untuk panitia yang keren. Semoga di keluarga JISc dan JIBBS tidak ada keluarga yang fatherless atau motherless.
Website: