ChanelMuslim.com – Hanamaza Pan, roti unik dan halal di Jepang buatan orang Indonesia. Di mana-mana, orang Indonesia dikenal dengan masakan khasnya, misalnya rendang, coto, gulai, dll.
Namun, jika ada orang Indonesia yang pandai membuat roti apalagi menjadi populer di negeri orang, tentu orang itu sangat istimewa.
Siti Nurjanah atau akrab disana Teh Nunuy adalah pemilik Hanamaza Pan, sebuah toko roti yang menjual aneka bakery dan makanan halal di Gifu, Jepang.
Teh Nunuy sudah menetap di Jepang selama 25 tahun terakhir. Tak aneh, jika jaringan yang dimilikinya membantunya dalam pengembangan bisnis, dan tentu saja menjaring pelanggan.
Akan tetapi, kesuksesan bukan begitu saja menghampiri Siti Nurjanah, ada cerita suka duka dan kerja keras di balik popularitas Hanamaza Pan.
Baca Juga: Demi Gaet Wisatawan Muslim, Jepang Perbanyak Tempat Makan Halal
Hanamaza Pan, Kisah Pertama Kali Membuka Usaha
Sejak kecil, Siti Nurjanah tinggal bersama keluarganya di Bandung. Ibunya membuka bisnis kue dan menerima pesanan kue, Teh Nunuy terbiasa membantu ibunya menyiapkan pesanan.
Pada tahun 1970-an, sang Ibu bahkan mendapat order kue dari Istana Kepresidenan. Dari situ, Nunuy mulai menyukai hal-hal yang berkaitan dengan motorik halus.
Hingga duduk di bangku kuliah, ia meneladani kerja keras sang Ibu dalam berbisnis kue.
Lulus dari Diploma Sastra Jepang, takdir membawanya ke Negeri Sakura karena mendapatkan beasiswa. Di sinilah, Nunuy bertemu dengan jodohnya dan kembali ke Indonesia untuk menikah.
Setahun di Indonesia, Nunuy kembali ke Jepang bersama sang suami yang meneruskan studi. Hingga kini, ia masih menetap di Jepang dan sesekali mudik ke Indonesia.
Karena sudah menetap di Jepang, Nunuy harus beradaptasi dengan makanan di Jepang. Namun, tidak semua makanan dapat dimakan karena status kehalalannya.
Baca Juga: Upgrade Pengetahuanmu Tentang Islam dengan Berwisata ke Jepang
Nunuy sering dimintai teman-temannya untuk membuat cake karena keterampilannya. Sayangnya, toko bahan kue yang khusus menjual bahan-bahan kue halal sangat sulit dicari, tidak dijual bebas.
Ia merasakan kesulitan, baik dalam mencari bahan kue, seperti gelatin halal, maupun peralatan memasak semacam oven satu set.
“Setelah anak-anak besar, yang paling kecil masuk TK, saya ikut kursus di Nagoya, jaraknya sekitar 1 jam dari Gifu.
Ada chef yang membuka kelas untuk muslim, kelas roti halal,” kata Nunuy kepada ChanelMuslim dalam Live Instagram, beberapa waktu lalu.
Dari kursus tersebut, Nunuy mendapat penjelasan lengkap dari Sensei-nya, mulai dari cara mendapatkan bahan-bahan kue halal, hingga pembuatan rotinya.
Sensei tersebut memfasilitasinya bahkan hingga ke perizinan usaha.
“Jadi, orang Jepang merasa ingin berbuat sesuatu melihat orang Muslim itu susah mendapat makanan halal,
makanya dia membuat kursus itu,” ujar Nunuy yang pernah bekerja menjadi Transmitter di pabrik Toyota tersebut.
Dari kursus tersebut, bisnis Hanamaza Pan bermula.
Baca Juga: Restoran Jepang menyelenggarakan Pameran Makanan Halal untuk Olimpiade 2020
Arti Hanamaza Pan
Hanamaza Pan (baca: pang) berasal dari bahasa Perancis, masuk ke Jepang jadi ‘pang’ namanya yang berarti roti.
“Kenapa tidak pakai ‘bread’? Karena saya suka bahasa Jepang jadi pakai ‘pan’,” jelasnya.
Sementara, Hanamaza merupakan akronim dari kelima anaknya yang semuanya lahir di Jepang, yaitu: Hanina, Nazhifah, Mawaddah, Zahran, Izan.
Nunuy merasa bisnisnya belum cukup dikatakan besar saat ini. Ia sangat terbantu dengan jaringan pertemanan dan juga media sosial saat ini.
“Karena media sosial ya. Saya online lewat IG dan FB, dan itu lebih cepat daripada web. Lalu, karena saya sudah lama di Jepang, dari zaman dulu belum ada online,
saya punya banyak teman orang Jepang dan juga orang Indonesia yang menetap di Jepang. Jadi jaringan semakin luas sehingga terlihat besar,” ungkapnya.
Ia mengaku, membuat roti bukanlah bisnis pertamanya. Nunuy pernah berjual beli pakaian muslim yang diberi nama Hanamaza Style.
Akan tetapi, karena jual beli dari Indonesia rumit perizinan dan prosedurnya, ia kemudian pindah ke bisnis roti.
“Suami juga mendukung, lalu saya beli oven yang besar untuk membuat roti dan memulai bisnis roti untuk dijual ke kalangan teman-teman sendiri,” tambahnya.
Baca Juga: Jalan-jalan di Shibuya, Nikmati Kuliner Halal Jepang
Proses Mendirikan Kafe Hanamaza Pan
Namun, teman Nunuy yang orang Jepang terkejut dan mengatakan bahwa di Jepang tidak boleh membuat makanan untuk dijual yang dibuat di dapur rumah tangga.
“Kemudian, saya harus ke Dinas Kesehatan Kota, lapor kalau saya mau jualan roti. Sasarannya online, frozen bread,
dengan target muslim seluruh Jepang, dari situ saya dibimbing,” jelas istri dari Ammar Fauzy itu.
Banyak pelajaran dan bimbingan yang ia dapat dari petugas Dinas Kesehatan Kota Gifu. Ia mengikuti tahap demi tahap hingga bisnisnya dapat berjalan.
Dari dapur kecilnya, Nunuy kemudian mendirikan satu bangunan khusus sebagai Kafe untuk Hanamaza Pan. Di Kafe tersebut, pengunjung dapat menikmati roti pilihan sambil bercengkerama dengan kolega.
“Di Jepang itu, izin untuk menjual makanan saja dan menjual makanan di tempat itu berbeda. Misalnya ada orang yang ingin beli roti, mereka tidak boleh masuk ke dapur kita karena tidak ada tempat.
Oleh karena itu, saya harus menyediakan tempat khusus agar para pelanggan dapat membeli roti dan menikmati roti dengan nyaman,” katanya.
Meskipun berkewarganegaraan Indonesia, Nunuy banyak mendapat bantuan dari pemerintah Jepang.
Ia bahkan mendapat fasilitas pinjaman lunak dari pemerintah kota setempat untuk mengembangkan usahanya.
“Mereka kasih bimbingan bagaimana supaya menjalani bisnis itu bisa bertahan, setelah omset turun, bagaimana bisnis bisa naik.
Hal-hal detil seperti perkiraan laku berapa itu juga harus dituliskan jadi seperti manual book. Proses itu yang lama sebenarnya,” tandas Nunuy.
Baca Juga: Cerita WNI di Jepang Menghabiskan Liburan Akhir Tahun dengan Go To Travel
Pangsa Pasar Warga Jepang
Dalam sehari, Nunuy dapat membuat adonan roti sekitar 8-10 kilo. Hasil rotinya sebagian besar ia jual dalam bentuk frozen.
Sebagiannya, sekitar 100 pcs ia sediakan di kafe untuk para pelanggan yang biasa mampir.
“Awalnya, saya menargetkan pangsa pasarnya muslim, tapi setelah melihat perkembangan, ternyata banyak orang Jepang-nya sendiri yang menyukai roti Hanamaza Pan ini,” katanya.
Pengunjung kafenya didominasi oleh warga Jepang, dan para pelanggan online-nya kebanyakan jejaring muslim.
Nunuy sudah memiliki beberapa reseller di Jepang, salah satunya di Osaka yang sekali order bisa 100-120 pcs.
Saat Corona melanda, Nunuy mengaku bisnisnya terkena imbas pandemi. Kafe tetap buka tapi tidak melayani makan di tempat.
“Oktober 2020 itu mulai normal penjualan, meskipun ada penurunan, tidak seperti dulu, sekarang kebanyakan beli roti aja,” ungkapnya.
Kafe Hanamaza Pan menerapkan protokol kesehatan dalam bisnisnya.
Orang Jepang sangat menjaga kebersihan, pemerintah kota juga sering mengadakan pemeriksaan dadakan ke rumah makan dan kafe mengenai hal itu.
“Orang Jepang terhadap makanan sangat sensitif sanitasinya, suka ada pemeriksaan dadakan, pengecekan bahan, dilihat kedaluarsanya, setiap berapa jam sekali pakai disinfektan alkohol.
Pemeriksaan itu sebelum covid juga sudah ada,” tuturnya.
Baca Juga: Royal Kashimura, Resto Jepang Halal Terbesar di Bandung
Varian Roti Hanamaza Pan
Aneka roti yang dijual di Hanamaza Pan antara lain: roti kare, roti sosis, roti original jepang, roti cream, roti melon, roti sambal ikan bumbu balado, dan roti tawar leopard.
Roti yang paling laris yaitu roti kari seharga 250 yen, tampilannya seperti roti goreng dilumuri tepung panir, dan di dalamnya kare ayam.
Selain roti kare, ada pula roti tawar leopard yang merupakan kreativitas Nunuy dalam memanjakan mata orang Jepang terhadap kuliner.
Roti tersebut jika dibelah akan terlihat motif seperti macan tutul.
“Penampilannya lain daripada yang lain, orang Jepang suka dengan tampilannya menarik.
Roti ini bahkan sampai dibawa ke mall terbesar di Tokyo saat ada pameran roti, dijajarkan dengan roti impor dari Perancis,” ujar Nunuy berbinar-binar.
Selain menjual roti, Kafe Hanamaza Pan juga menyediakan kopi, teh, susu coklat, jus apel, dan aneka bumbu halal serta khas Indonesia.
“Salah satu keuntungan saya memilih kafe karena nggak ada alkohol, identik dengan kopi, teh, jus. Kalau pilih format restoran, itu ada alkoholnya,” jelas Nunuy.
Harga roti yang dijual di Hanamaza Pan bervariasi, mulai dari 200 hingga 700 yen.
Baca Juga: Ada Ribuan Roti Halal Gratis di Gerakan Shalat Subuh Berjamaah 1212
Tips Memilih Roti Sehat dan Aman Dikonsumsi
Sebagai penjual roti, Nunuy memberikan tips memilih roti yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Ia bercerita saat ia bekerja di sebuah pabrik roti. Berbagai kandungan zat kimia dimasukkan dalam roti tersebut sehingga jauh dari rasa dan manfaat aslinya.
“Misalnya, saya bikin roti krim, krim yang sudah jadi dari pabrik mana, ketika saya menggunting kemasannya, ternyata ingredient-nya itu banyak bahan kimianya.
Jadi roti itu, kejunya obat-obatan yang digunakan di dalamnya,” kata Nunuy dengan semangat.
Nunuy memberikan perbandingan harga roti di supermarket Jepang sekitar 100 yen dengan kandungan bahan yang ia sebutkan.
Bila dibandingkan dengan roti tawar buatannya dengan kandungan alami dan dibanderol harga 700 yen, tentu cukup jauh perbedaannya.
“Kebayang bahan dasarnya semurah apa, sedangkan harga terigu aja sudah berapa, jadi kalau pun halal, tidak thoyyiban,” jelasnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia selalu memperhatikan bagaimana orang Jepang ketika membeli roti selalu menimbang dengan tangan.
Rupanya mereka memperkirakan berat roti dan dari kejadian itu, ia belajar bahwa roti homemade itu lebih baik.
“Awalnya, saya ragu menjual roti halal. Bisa dikatakan, roti saya itu 2 atau 3 kali lipat dari harga roti di supermarket.
Tapi Insyaallah tidak membahayakan kesehatan karena tidak ada bahan kimia, homemade itu lebih baik. Mungkin sekarang nggak terasa, tapi usia lanjut mulai ada penyakit,” tutupnya.
Saat Ramadan dan menjelang lebaran, Hanamaza Pan selalu menyediakan Cookies set untuk para pelanggannya.
Nah, Sahabat Muslim, itulah kisah Siti Nurjanah seorang WNI yang mengembangkan bisnis roti di Jepang.
Buat Sahabat Muslim yang berdomisili di Jepang yang ingin mencicipi roti buatan Hanamaza Pan bisa langsung mengunjungi media sosial Facebook dan Instagram Hanamaza Pan.[ind]