ChanelMuslim.com – Bagi wisatawan yang memeluk agama Islam, mencari tempat makan halal merupakan hal yang cukup sulit. Oleh karena itu, demi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Muslim ke Jepang, pemerintah di sana mulai mengembangkan industri kuliner halal.
Direktur Eksekutif Japan National Tourism Organisation (JNTO), Hideki Tomioka, mengatakan kalau saat ini mereka sedang memperbanyak jumlah tempat makan bermenu halal.
“Kami merasa kalau jumlah tempat makan halal masih sangat sedikit. Kami akan memperbanyaknya pada tahun ini,” kata Tomioka, saat ditemui dalam acara Grand Launching Hotel Hoshinoya Bali, di Jakarta, pada Rabu (25/1).
Tempat makan halal banyak tersebar di kawasan Kyoto dan Osaka. Namun, belum banyak wisatawan Muslim yang mengetahuinya.
“Sebelum berkunjung ke Jepang, wisatawan Muslim bisa mencari tahu informasi mengenai keberadaan tempat makan halal di Kyoto atau Osaka. Di sana, berbagai macam menu tersedia,” ujar Tomioka.
Seperti tempat makan halal, keberadaan masjid juga masih membuat banyak wisatawan Muslim berpikir dua kali untuk mengunjungi Jepang.
Tomioka mengatakan kalau masjid memang jarang ditemui di pinggiran jalan Jepang. Tapi, di beberapa tempat publik seperti mal, keberadaan musola masih gampang ditemui.
“Di kawasan seperti Yokohama, Kobe, dan Tokyo, ada beberapa masjid. Yang datang tak hanya wisatawan muslim, tapi juga wisatawan non-muslim. Mereka ingin melihat langsung keindahan bangunan tempat ibadah itu,” kata Tomioka.
Lebih lanjut, Tomioka berharap jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Jepang semakin meningkat. Ia berharap, wisatawna tak hanya mengenal Jepang sebatas Tokyo saja.
“Ada banyak kawasan lain yang tak kalah indah dari Tokyo. Kami mengundang wisatawan untuk datang dan menikmati keindahannya secara langsung,” ujar Tomioka.
Sebanyak 270 orang wisatawan asal Indonesia telah berkunjung ke Jepang pada tahun lalu. Jumlahnya meningkat sebanyak 32 persen dari tahun sebelumnya.
JNTO menargetkan jumlah kunjungan wisatawan dari Asia, termasuk Indonesia, meningkat sebanyak 30-50 persen pada tahun ini.[af/cnn]