ChanelMuslim.com – Vaksin Zififax adalah vaksin baru yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat & Makanan (BPOM) pada 7 Oktober 2021. Vaksin ini menjadi vaksin ke-10 yang mendapat izin dari BPOM
Baca Juga: Beda Varian Covid-19 Alfa, Beta, Gamma, dan Delta
Efikasi Vaksin Baru Zififax
Dikutip laman covid19.go.id, vaksin Zifivax dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.
Penggunaannya ditujukan pada orang berusia di atas 18 tahun dengan penyuntikan intramuskular (pada otot) sebanyak 3 dosis, masing-masing sebanyak 0,5 mL, dan diberikan dengan interval 1 bulan per dosis.
Efikasi atau persentase penurunan kejadian penyakit pada kelompok orang yang divaksinasi dari vaksin ini cukup tinggi.
Efikasi vaksin ini bahkan mencapai 100 persen untuk varian Gamma. Sementara itu, varian Alfa mencapai 92,93 persen, varian Delta mencapai 77,47 persen, dan Kappa capai 90 persen.
Kemudian, dalam kategori umur, efikasi pada umur 18-59 tahun mencapai 81,51 persen, lansia usia lebih dari 60 tahun sebesar 87,58 persen, dan secara keseluruhan di Indonesia sebesar 79,88 persen.
Apabila sudah menerima vaksinasi lengkap, efikasinya bisa mencapai 81,71% dihitung mulai 7 hari setelah vaksinasi lengkap, atau 81,4% dihitung mulai 14 hari setelah vaksinasi lengkap.
Baca Juga: Bisakah Naik Kapal Pesiar saat ini Tanpa Divaksin? Simak Penjelasannya
Varian Gamma dan Delta
Dikutip laman ChanelMuslim.com, varian Gamma itu pertama kali ditemukan di Brazil, November 2020, tetapi belum diketahui tingkat penularan virusnya.
Tingkat keparahan infeksinya cenderung kebal terhadap pengobatan Covid-19.
Sementara itu, varian Delta dari virus Corona adalah varian yang paling mudah menular dan menyebar dengan cepat.
Sejak awal ditemukan kasus hingga Juni 2021, infeksi varian Delta sudah menyebar ke-74 negara dan bahkan sudah menjadi varian dominan di India dan Inggris.
Infeksi virus Corona varian Delta diketahui lebih sering ditemukan pada orang dewasa dan anak muda. Di Inggris, penelitian menemukan bahwa anak-anak dan orang dewasa di bawah umur 50 tahun hampir tiga kali lebih berisiko untuk terinfeksi varian ini.
Oleh sebab itu, setelah mengetahui efikasi yang sangat tinggi untuk kedua varian tersebut, diharapkan bisa menekan angka penyebaran Covid-19. [Cms]