ChanelMuslim.com – Walaupun bertakziah itu baik untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan, tetapi kita harus tetap memerhatikan hal-hal yang harus dihindari saat takziah. Kita tidak bisa sembarangan dalam bertakziah karena memang ada adab-adab yang harus diperhatikan.
Baca Juga: Penjelasan Menjamu Tamu yang Datang Takziah (1)
Hal-hal yang Harus Dihindari saat Takziah
Dilansir channel telegram Majmu’ah Al-Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh, disebutkan di dalam kitab al-Fiqhu al-Muyassar bahwa ada tiga hal yang semestinya dihindari ketika takziah.
Pertama, jangan berkumpul ketika takziah di tempat khusus. Kedua, jangan membuat makanan pada hari-hari takziah dari keluarga mayit yang tertimpa musibah untuk menjamu orang-orang yang datang karena hal itu bisa memberatkan keluarga mayit.
Terakhir, jangan melakukan takziah dengan berulang kali. Secara asal takziah itu dilakukan hanya satu kali kecuali dengan diulang ada maslahat mengingatkan maka tidak mengapa.
Adapun jika tanpa tujuan ini, maka tidak boleh karena tidak ada tuntunannya dari Nabi dan para sahabat. (al-Fiqhu al-Muyassar, hlm. 124).
Al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata,
وَأَكْرَهُ الْمَأْتَمَ، وَهِيَ الْجَمَاعَةُ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ بُكَاءٌ فَإِنَّ ذَلِكَ يُجَدِّدُ الْحُزْنَ، وَيُكَلِّفُ الْمُؤْنَةَ مَعَ مَا مَضَى فِيهِ مِنْ الْأَثَرِ
“Aku tidak menyukai adanya ma’tam yaitu perkumpulan saat bertakziah walaupun mereka tidak menangis. Sesungguhnya yang demikian ini akan menambahkan kesedihan dan menambah beban padahal baru berlalu bagi mereka kesan dari musibah ini.” (al-Umm, 1/318).
Kemudian, membuat makanan pada hari-hari takziah dari keluarga mayit yang tertimpa musibah untuk menjamu orang-orang yang datang juga perkara yang dilarang karena tidak ada sedikit pun bimbingan dari Nabi kita Muhammad dan para sahabatnya terkait hal ini. Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,
وَأَمَّا إصْلَاحُ أَهْلِ الْمَيِّتِ طَعَامًا وَجَمْعُ النَّاسِ عَلَيْهِ فَلَمْ يُنْقَلْ فيه شيء
“Adapun membuat makanan dari keluarga jenazah yang tertimpa musibah dan mengumpulkan manusia, maka tidak ada tuntunannya sedikit pun di dalam agama Islam.” (al-Majmū’, jilid 5, hlm. 320).
Baca Juga: Penjelasan tentang Jamuan untuk Tamu yang Datang Takziah (2)
Tidak Beramai-ramai Datang Takziah
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata,
فهاهو رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم يموت له أبناء وأعمام وأصحاب ولم يجلس يوماً من الدهر ليتلقى العزاء، مع أنه هو المشرع، ومع أن الصحابة رضي الله عنهم أشد الناس في مواساة الرسول عليه الصلاة والسلام وتعزيته، لكن لم يفعلوا، ولم يتوافدوا إليه ليعزوه وما علمنا بهذا أبداً،
Inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, telah meninggal anak-anak, paman-paman dan para sahabat beliau dan tidaklah beliau duduk pada suatu hari untuk menyambut kedatangan orang-orang yang bertakziah padahal beliau adalah yang mensyariatkan agama ini.
Para sahabat adalah orang yang paling menyantuni Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan paling kuat takziah mereka kepada beliau.
Namun, mereka tidak melakukan dan tidak beramai-ramai datang untuk bertakziah kepada beliau, ini yang sama sekali tidak kita ketahui.” (Liqā’ al-Bāb al-Maftūh, 79/7).
Oleh sebab itu, menjadi jelaslah bahwa dua hal di atas tidak boleh dilakukan. Ha yang lebih meyakinkan lagi adalah bahwa dua perbuatan tersebut termasuk dari perkara yang dilarang oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Jarir bin Abdillah al-Bajali radhiyallahu ‘anhu beliau berkata,
كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ إلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنِيعَةَ الطَّعَامِ مِنْ النِّيَاحَةِ
“Kami menganggap berkumpul di tempat keluarga jenazah yang tertimpa musibah dan mereka membuat makanan termasuk dari meratap.” (Ahmad dan dishahihkan oleh an-Nawawi di dalam al-Majmū’, (al-Majmū’, jilid 5, hlm. 320).
Sahabat Muslim, itulah hal-hal yang harus dihindari saat takziah. Semoga kita bisa lebih baik dalam menghibur keluarga mayit dengan tetap menerapkan syariat yang ada dan tidak melampaui batas. [Cms]